Uma Rema Class, nama kelas kreatif, suatu komunitas internal Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Flores (Uniflor). Kalau boleh saya berpendapat, Uma Rema Class yang disingkat URC merupakan komunitas yang paling bergeliat di Uniflor. Kegiatan mereka tidak saja yang hanya berhubungan dengan dunia pertanian, tetapi juga dunia kreatif yang seharusnya memang diketahui oleh anak muda zaman sekarang karena tuntutan zaman yang men-digital. Uwoooh bagaimana bahasa saya, sudah oke belum? 😂 Maksud saya, anak muda memang sudah seharusnya memperkaya diri sendiri dengan berbagai pengetahuan di luar ilmu akademik.
Atas permintaan Dekan Faperta, Ibu Dr. Sri Wahyuni, S.P., M.Si. yang karib saya sapa Ummi Sri, Tim Kreatif Uniflor dimintai mendampingi URC untuk berbagai kegiatan kreatif seperti videografi (content creator), fotografi, public speaking, desain flyer, dan masih banyak lagi. Setelah pertemuan pertama untuk menentukan jadwal dan materi, maka kami memutuskan untuk paling pertama belajar tentang videografi.
Kalau bikin video saya bikinnya 1 Video 3 Aplikasi.
Sabtu sore, 10 Desember 2022, kami bertemu di Pantai Kota Raja. Salah satu destinasi wisata di Kota Ende. Dari Tim Kreatif Uniflor hadir saya dan Om Ihsan Dato, si Youtuber ngetop dengan nama kanal: Athanua Media. Sebanyak di hadapan sekitar 13 (tiga belas) anggota URC, kami menyampaikan terlebih dahulu apa saja device yang bisa digunakan untuk membuat video, hingga teknik-teknik dasar videografi, terutama menggunakan telepon genggam. Belum sampai pada aplikasi sunting video, baik aplikasi sunting video di telepon genggam maupun aplikasi sunting video di laptop/komputer.
Apa saja teknik dasar itu?
Yang pertama: video yang diambil sedapatnya stabil atau tidak berguncang atau kata orang-orang video goyang salsa. Untuk itu, selain tripod atau monopod, videografer juga dapat menggunakan alat bantu yang dibikin sendiri seperti botol air mineral yang diberi pemberat. Bantuan lain dapat menggunakan karet gelang untuk mengikat telepon genggam pada tubuh botol tersebut.
Yang kedua: garis horison sedapat mungkin lurus. Kalau untuk foto, biasanya garis horison bisa dibantu menggunakan grid view. Garis horison paling mudah didapat saat mengambil gambar sunset. Tapi nanti videografer akan terbiasa dengan sendirinya untuk urusan garis horison ini.
Yang ketiga: jenis shot dalam pengambilan video. Ada 3 (tiga) jenis shot paling utama yang disampaikan pada anggota URC yaitu wide shot, mid shot, dan close up shot.
Yang keempat: teknik camera movement. Kami mengajarkan 3 (tiga) yang utama selain kamera tidak bergerak yaitu panning (pergerakan kamera kanan ke kiri atau kiri ke kanan), tilt (pergerakan kamera bawah ke atas atau atas ke bawah), dan zoom (in dan out). Ini masih sangat dasar. Belum sampai ke pedestal, dolly, crab, arc, dan follow.
Yang kelima: footage atau frame. Ini penting. Bahwa untuk membuat sebuah video utuh bukan berarti kamera terus merekam segala-galanya tetapi gunakan sistem frame per frame yang dapat menggambarkan keseluruhan suatu tempat atau peristiwa.
Yang keenam: untuk video paling dasar, kami berlatih memakai perekam video pada telepon genggam di mana menggunakan sistem pause pada perekaman video tersebut. Sistem pause ini tentu akan berpengaruh pada transisi. Oleh karena itu, transisi dapat menggunakan tangan dan/atau obyek tidak bergerak lainnya.
And ... let's go!
Anggota URC diberikan kesempatan untuk membikin video suasana Pantai Kota Raja (boleh tentang tempatnya, anak-anak yang bermain bola, pengunjung, pusat kuliner, dan lain sebagainya) menggunakan perekaman video pada telepon genggam. Durasi 1 (satu) menit. Dan setiap frame boleh dibikin sebanyak 5 (lima) detik. Tidak saya duga, mereka sangat bersemangat dan tidak sungkan bertanya. Artinya ada daya juang mereka untuk menghasilkan video 1 (satu) menit menggunakan sistem pause.
Dan ternyata mereka bisa. Sangat mampu malah. Tinggal mengasahnya saja. Kalau teknik dasar ini sudah dikuasai, makan akan semakin mudah melangkah ke tahap selanjutnya, karena belajar videografi tidak hanya satu kali pertemuan. Masih banyak yang harus dipelajari berkaitan dengan videografi diantaranya menyusun shot list dan menulis skrip. Karena kemampuan videografi ini nantinya akan berhubungan dengan pelaporan kegiatan mereka salah satunya KKN, maka nantinya akan kami ajarkan bagaimana video yang menempatkan host di dalamnya, maupun video bernarasi audio dan bernarasi visual (tulisan).
"Kalau membikin musik, panduan utamanya adalah drum dan bass yang dibantu oleh metronom, maka membikin video yang serius nantinya akan dipandu oleh narasi."
Setelah menikmati kudapan yang diantar Ummi Sri, membahas ini itu, dan lain sebagainya, saya duluan pamit karena sudah menjelang maghrib.
Ini dia aplikasi 1SE Idea.
Saya jadi sangat bersemangat bersama URC. Jadi ingin berbagi semua hal yang saya ketahui bersama mereka karena mereka layak untuk memperoleh semua itu! Meskipun tidak harus jago di semua bidang, saya ingin mereka bisa menjadi videografer yang baik untuk kepentingan mereka sendiri, ingin mereka bisa menguasai fotografi, ingin mereka bisa berbicara di depan umum dengan baik, dan juga ingin mereka bisa menulis kreatif dengan membikin blog pribadi.
Semoga.
Cheers.