World Cup 2022 dimulai saat keluarga kami masih dalam suasana berduka karena pada tanggal 16 November 2022 Mamatua berpulang ke pangkuan Allah SWT. Setelah malam ke-7, perbincangan soal nonton bareng mulai bergema. Apakah boleh mereka nonton bareng ajang bergengsi kelas dunia ini? Tentu boleh. Abang Nanu Pharmantara juga mengizinkan. Selama kita tidak lupa kewajiban sebagai anak mendo'akan orangtua. Buya, Angga Pharmantara, dan Bastian, mulai menyiapkan ini itu bakal nonton bareng World Cup 2022 di sela-sela waktu mendo'akan Mamatua.
Merindukan Mamatua dan Kisah Guru Teladan 1990.
Setiap malam usai shalat Isya dan Yassin-an, mereka mengeluarkan meja, laptop, infokus, ke teras Pohon Tua. Iya, satu dua tetangga juga nobar di rumah. Meskipun tidak boleh terlalu bersuara besar, tapi mereka terhibur. Mereka menikmati. Karena mereka memang suka sama sepak bola. Sedikit tidaknya saya pribadi merasa terhibur karena Pohon Tua tidak mendadak menjadi sepi setelah kepergian Mamatua.
Baru hari ini saya mulai mencari tahu soal World Cup 2022 setelah Maroko mengalahkan Spanyol, yang dimulai dari maskotnya.
Maskot adalah benda yang dapat berwujud manusia, binatang, atau obyek lain yang dianggap membawa keberuntungan dan bertujuan menyemarakkan suatu acara yang diselenggarakan. Bagi saya, maskot adalah duta dari suatu acara, yang akan melekat dalam benak setiap orang. Contohnya pada perhelatan El Tari Memorial Cup 2017 lalu di Kabupaten Ende, maskotnya adalah burung Gerugiwa. Burung Gerugiwa adalah satwa Endemik yang menghuni Kawasan Taman Nasional Kelimutu (Danau Kelimutu), Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Endemik artinya burung itu secara geografis hanya ada di Kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kebanggaan kami, Orang Ende.
Lantas, apa maskot World Cup 2022 di Qatar ini?
La'eeb. Mengutip dari FIFA, La’eeb is an Arabic word meaning super-skilled player. He belongs to a parallel mascot-verse that is indescribable – everyone is invited to interpret what it looks like. La’eeb encourages everyone to believe in themselves as ‘Now is All’. He will bring the joy of football to everyone. Maskot ini diharapkan membawa kegembiraan sepak bola untuk semua orang. Termasuk saya, yang bukan penggemar sepak bola, tetapi suka pada maskotnya.
La'eeb digambarkan sebagai wujud dengan ciri khas Qatar sebagai negara Islam. Tutup kepala berkibar warna putih yang dipakainya bernama ghutra, tutup kepala khas kaum Muslim. Sedangkan warna putih mewakili salah satu warna bendera Qatar. Dengan wajah berserinya, La'eeb menyentuh perasaan semua orang yang menonton. Saya sangat mengapresiasi maskot yang satu ini, menunjukkan bahwa negara Islam welcome dengan perhelatan kelas dunia tanpa meninggalkan ciri khasnya sebagai negara Islam. Bisa dilihat betapa meriahnya opening ceremony World Cup 2022 Qatar!
Tertarik Mencoba VoD: Amazon Prime Video.
Pada saat saya menulis artikel ini, perhelatan kelas dunia itu masih terus berjalan dan mulai mengerucut menuju final. Negara mana kah yang akan melenggang ke final? Tentu masih menjadi misteri karena setiap permainan adalah misteri hehe. Kita tidak pernah tahu keberuntungan-keberuntungan yang diberikan oleh lapangan sepak bola pada para pemainnya. Iya, keberuntungan-keberuntungan yang kita tidak pernah tahu akan menjadi milik negara mana.
Selamat menikmati sensasi menonton World Cup 2022!
Cheers.