John Ronald Reuel Tolkien atau dikenal J. R. R. Tolkien, nama yang melegenda melalui sederet karya fiksi/novel. Saya mulai mengenal nama laki-laki kelahiran 3 Januari 1892 itu melalui trilogi The Lord of the Rings (TLotR). Waktu itu nontonnya dari DVD yang dibeli Kakak (alm.) Toto Pharmantara. Awalnya saya pikir, ah ini palingan film kolosal biasa. Tapi setelah menonton TLotR: The Fellowship of the Ring, rasa penasaran itu menyeruak. Menuntaskan TLotR: The Two Towers dan TLotR: The Return of the King rasanya bak lulus EBTANAS dengan nilai gemilang 😂 Sayangnya saya belum sempat membeli novel karya J. R. R. Tolkien. Suatu saat nanti. Semoga.
Ini juga asyik Universe-nya Gerard Butler Itu Bernama Has Fallen.
Sepanjang yang saya tahu, dan konklusi setelah membaca biografinya, J. R. R. Tolkien adalah great great great writer yang konsisten berimajinasi tentang semesta. Dan kita harus berterima kasih pada sang anak, Christopher Tolkien, yang telah membawa imajinasi J. R. R. Tolkien pada dunia setelah ayahnya itu meninggal dunia. Mau tahu betapa rumitnya semesta dalam imajinasi Tolkien? Mari kita simak.
PARA DEWA
Tersebutlah Eru Iluvatar, sang maha tinggi. Eru Iluvatar menciptakan para Ainur (disebut juga malaikat) yaitu keturunan pemikir yang masing-masing diberi pikiran dan kekuatan Eru Iluvatar termasuk dalam hal bermusik. Musik diajarkan menjadi kehidupan sehari-hari dan pekerjaan para Ainur. Kalian sudah tahu para Ainur itu?
Ainur terdiri atas dua makhluk yaitu Valar/Vala (dewa-dewa Valar) dan Maiar/Maia (pelayan dewa-dewa Valar). Valar terdiri dari 7 dewa dan 7 dewi. Dewa Manwe Sulimo (Dewa Angin dan raja para Valar) beristerikan Dewi Varda (Dewi Bintang). Dewa Ulmo (Dewa Air) beristerikan Dewi Nienna (Dewi Belas Kasih). Dewa Aule (Dewa Bumi dan Dewa Pandai Besi) beristerikan Dewi Yavana (Dewi Pertanian). Dewa Orome Aldaron (Dewa Hutan, malaikat maut) beristerikan Dewi Vana (Dewi Kecantikan). Dewa Mandos (Dewa Gunung) beristerikan Dewi Vaire (Dewi Penenun). Dewa Lorien (Dewa Penguasa Mimpi) beristerikan Dewi Este (Dewi Kedamaian). Dan Dewa Tulkas (Dewa Ilmu Bela Diri) beristerikan Dewi Nessa (Dewi Penari).
Masih ada salah satu dewa lagi yaitu saudara Dewa Manwe, dia bernama Dewa Melkor yang kita kenal bernama Morgoth. Dialah pengkhianat Eru Iluvatar dan disebut sebagai the first dark lorf of Arda.
Bagaimana dengan para Maiar?
Karena banyak, saya cuma menulis beberapa Maiar macam Alatar yang melayani Dewa Orome, Aiwendil yang melayani Dewi Valar Yavana, Curumo/Saruman yang melayani Dewa Aule namun berkhianat membelot ke Dewa Melkor, Mairon/Sauron yang juga melayani Dewa Aule tapi membelot dan mendukung Dewa Melkor, lalu yang menjadi favorit saya Ol o rin alias Gandalf yang melayani empat dewa/dewi sekaligus yaitu Dewa Manwe, Dewi Varda, Dewa Ulmo, dan Dewi Nienna.
Eru Iluvatar menciptakan Ainur sebelum waktu dan dunia (Arda) terbentuk. Dia bersabda, "Ea." maka jadilah semuanya. Ea adalah semesta yang masih kosong.
Ainulindale adalah musik dari para Ainur (the great song).
MENGGAMBAR PETA
Selain membentuk karakter para dewa, J. R. R. Tolkien menciptakan Arda (yaaa boleh dibilang bumi). Untuk itu dia menggambarkan peta Arda. Kalian pernah menonton TLotR pasti tahu daratan bernama Middle-earth. Peta Arda sangat besar/luas. Salah satu yang unik adalah Valinor, sebuah daratan yang hanya bisa dihuni oleh para elf. Disebut sebagai surga di dunia, tempat awal para Dewa-Dewi Valar bermukim. Hmmm. Menarik. Menarik, waktu Galadriel muda dikirim pulang ke Valinor, dia justru meloncat ke laut ketika pintu Valinor hendak menutup, lantas bertemu Halbrand yang terombang-ambing di tengah laut, yang diisukan adalah sosok Sauron.
MENCIPTAKAN BAHASA
Saya selalu terkagum-kagum waktu melihat Lady Arwen Undómiel (biasanya dipanggil Arwen Evenstar), elf cantik yang melepas kehidupan abadinya untuk menikah dengan Aragorn, berbisik pada kuda yang ditungganginya menggunakan bahasa para elf atau disebut Elvish. Bahasa ini begitu menggugah, bikin merinding, dan rasanya begitu nyata. Pun, masih terbagi-bagi lagi. Macam tata bahasa dalam bahasa Jawa.
KONFLIK YANG KITA KENAL
Ya, konflik dalam semesta rumit imajinas J. R. R. Tolkien adalah konflik yang juga kita kenal dalam kehidupan fana ini 😂 Konflik antara kebaikan dan kejahatan, antara iblis dan manusia, antara malaikat dengan iblis, dan seterusnya. Konflik ini begitu kental, sebagaimana iblis menolak bersujud pada Nabi Adam. Tapi di sini, pada First Age, konflik yang terjadi adalah perang antara para dewa melawan Melkor. Second Age ada pada kisah TLotR: Rings of Power, sedangkan Third Age ada pada The Hobbit dan TLotR itu sendiri.
😊
Rumitnya semesta imajinasi J. R. R. Tolkien yang saya tulis di sini masih belum seberapa karena belum membahas tentang bangsa-bangsa seperti bangsa manusia, Elf, Dwarf, Hobbit, Orc, dan lain sebagainya. Kalian pasti puyeng juga kalau tahu bahwa Hobbit itu punya nenek moyang yang disebut Harfoot. Iya, begitu rumitnya sampai-sampai kita bisa salah sebut antara Sauron dan Saruman haha, meskipun keduanya sama-sama Maiar.
Perang ini juga seru, Perang Urat Syaraf Antar Lelaki dalam The Daughter.
Beruntunglah kita bisa membaca dan menonton karya-karya J. R. R. Tolkien, sekaligus kagum/terpesona pada pola pikirnya. Karya semacam ini, pasti pernah kita tahu pula, dapat ditemui dalam seri-seri Harry Potter oleh J. K. Rowling. Tapi tetap saja, J. R. R. Tolkien itu master segala master dalam hal berimajinasi. Dia memikirkan segala aspek sampai pada bahasa. Eits, tahukah kalian kalau orc juga punya bahasa sendiri?
Selamat bersenang-senang.
Selamat akhir minggu.
Cheers.