Benock, Zubed, Thika, Melly, Saya, Buya. |
Kota Ende semakin bergeliat. Kota Ende semakin cantik. Terutama di malam hari. Digemerlapi cahaya dan warna. Pantai Kota Raja yang baru saja diresmikan merupakan salah satu pusat kuliner Kota Ende paling ramai di malam hari. Plasa-plasa telah terisi pada pedagang kuliner. Area lapang di sisi Selatan Pantai Kota Raja pun ramai oleh para pedagang kuliner baik berlapak gerobak maupun Vw Combi. Pun, wahana permainan anak macam odong-odong.
Warna merah dan putihnya cakep. |
Kreativitas anak Ende di Seni Lukis dan Seni Kata di Kedai Kampung Endeisme.
Sabtu 4 Juni 2022, kebetulan adiknya Buya, Zubed, sedang berada di Kota Ende (domisilinya di Kota Boawae dan bertugas kerja di Marunggela), saya mengajaknya ketemuan sekaligus jalan-jalan. Selain saya dan Zubed, ikut juga Buya, Benock, Thika, dan Melly. Tujuan pertama kami tentu saja Pantai Kota Raja yang ramai itu. Makan sudah. Minum sudah. Tapi kok saya merasa ada yang kurang?
"Dari sini kita ke Nara Coffee, yuk!" ajak saya. Kebetulan itu kafe baru yang juga baru saya lihat beberapa malam lalu waktu jalan-jalan sama Buya. Yang lain setuju. Mari kita gas.
Depan Nara Coffee. |
Nara Coffee beralamat di Jalan Gatot Soebroto, Ende. Kalau dari Pantai Kota Raja jaraknya sekitar 3 kilometer ke arah Timur Kota Ende. Masih bingung juga? Nara Coffee terletak tepat di samping Hotel Syiva. Sudah yaaaa. Sudah jelas alamatnya. Masa perlu nama tetangga belakang? 😁
Sekilas Nara Coffee sama seperti tipikal kafe-kafe di Kota Ende yang semakin ke sini semakin menjamur. Meja kursi di teras, ada sofa-sofa di dalam, juga kursi gantung.
Desain interiornya juga menawan. Seperti papan-papan motivasi di dinding, tulisan-tulisan keren, pengaturan yang artistik. Tempat ini menawarkan kenyamanan kepada pengunjungnya.
Thankyou sudah mau jadi model 😅 |
Tapi ada yang berbeda. Pada rak di dekat meja bar, di dekat satu set sofa, tersedia perangkat permainan-permainan menarik macam Uno, Ludo, Ular Tangga, Catur, dan lain sebagainya.
Macam-macam permainan. |
Setelah memesan minuman, kentang goreng, dan sandwich, Zubed menunjuk kotak Uno. Ayo main! Tapi saya lebih suka menonton mereka berlima main Uno, soalnya kalau saya ikutan main, pasti kalah melulu. 😁😂 Menyerah deh kalau main Uno. Anyhoo, kita memang cuma memesan kentang goreng karena sudah kenyang makan di Pantai Kota Raja (coto Makassar, bakso, karedok) dan sudah minum pula. Tapi minuman di Nara Coffee sangat saya rekomendasikan. Unik dan enak! Wajib coba.
Asyik main. |
Kemudian saya terkejut sendiri. Selama berada di Nara Coffee, Thika yang biasanya asyik sama gadget itu kok betah tanpa gadget? Telepon genggamnya dibiarkan saja tergeletak di meja. Dia antusias bermain Uno sampai ngakak lebar. Berusaha agar selalu sukses menarik balok tanpa menjatuhkan susunan baloknya. Semua juga ngakak sih, tapi ini seorang Thika. Amboiiiii. Senang sekali saya melihatnya begitu itu. Buya juga. Kebiasannya menunduk menatap telepon genggam penuh cinta itu mendadak hilang.
Tampaknya hanya saya yang masih sibuk sama telepon genggam 😋
Yang juga menarik perhatian saya adalah buku berjudul ENDE ini. Buku eksklusif yang sayangnya tidak sempat saya baca. Next time lah kalau ke sana lagi. Oh ya, boleh usul tambahkan buku-buku lagi? Bisa jadi kafe buku menarik di Kota Ende.
Ayo, Menyesap Kopi Di Alya Cafe.
Memang benar jika saya menulis judul Sejenak Lupakan Gadget di Nara Coffee. Kafe yang menawarkan kenyamanan baik untuk personal maupun keluarga. Khusus kalian yang mau mencoba menciptakan waktu berkualitas bersama teman, atau keluarga, ayo ke Nafa Coffee. Karena, jika sudah mulai coba bermain, permainan apa pun yang tersedia di situ, tentu bakal lupa waktu. Terutama, bakal lupa gadget. Konsep menyediakan permainan seperti ini sangat baik. Sangat luar biasa.
Di Nara Coffee tidak terjadi istilah mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.
Cheers.