Sabtu, 18 Juni 2022, saya berkesempatan menjadi narasumber dalam kegiatan Training Milenial, Public Speaking. Tema yang diusung adalah Kembangkan Potensi Tingkatkan Percaya Diri.
Terima kasih Dr. Sri Wahyuni (Ummi Sri), Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Flores (Uniflor), yang lagi-lagi mempercayakan saya menjadi narasumber/pemateri dalam kegiatan-kegiatan Uma Rema Class (komunitas kreatif intra Faperta). Alhamdulillah masih dibutuhkan dan masih bisa berbagi dengan adik-adik mahasiswa/i Uniflor.
Pernah menjadi pemateri dalam kegiatan Sarasehan di SMPN Satap Koawena.
Kegiatan training milenial tersebut merupakan kerja sama antara Uma Rema Class dengan Perkumpulan Penulis Motivator Nasional (PPMN). Selain peserta dan Ummi Sri, turut hadir perwakilan PPMN yaitu Ibu Lin Tawang yang juga dosen Uniflor dan menempati jabatan di Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Uniflor.
Inti dari materi saya adalah bahwa untuk menjadi seorang public speaker, seseorang tidak hanya semata-mata merasa bermodal bakat saja. Ada empat hal mendasar yang mendukung yaitu rasa percaya diri, bakat, lingkungan, dan latihan. Bagaimana jika seseorang itu cerdas tapi tidak percaya diri untuk membagi ilmunya? Ya tentu dia akan kesulitan untuk menjadi seorang pembicara. Sehingga dibutuhkan rasa percaya diri yang kuat. Yakin: saya pasti bisa. Ini dia kunci public speaking.
Kenapa seseorang mengalami gugup hingga gemetar saat melakukan public speaking? Ini dia alasannya.
Bagaimana mengatasinya?
Saya bilang, demam panggung di panggung itu biasa. Kalau demam malaria di panggung itu yang tidak biasa 😁
Percaya diri harus diiringi dengan latihan. Saya melakukannya. Bagi saya pribadi, ketika hendak menjadi pemateri, misalnya, tanpa latihan rasanya kurang sreg. Banyak pengalaman juga yang saya bagi dengan peserta, di luar dari materi. Misalnya, menjadi seorang public speaker, rasa percaya diri bisa muncul dari pakaian yang dikenakan (nyaman), aroma tubuh, hingga aroma mulut.
Setelah itu, para peserta diberi waktu 10 menit untuk membuat presentasi singkat dan membawakannya di depan peserta lain. Tidak saya sangka, banyak peserta yang mampu membawakan materi yang dibikin secara singkat, dengan penuh percaya diri. Meskipun terlihat jelas tangan mereka gemetaran di hadapan peserta lain. Padahal total peserta dalam kegiatan itu hanya belasan orang. Hehehe. Artinya, mereka sudah punya modal dasar untuk menjadi public speaker, percaya diri pun sudah ada, tinggal mengasahnya terus dengan latihan.
Seru juga waktu saya jadi Pemateri Blog.
Saya berharap, kegiatan kemarin itu dapat sangat bermanfaat bagi para peserta. Karena, sebagai mahasiswa, mereka tentu harus mampu berbicara di hadapan mahasiswa lainnya (seperti saat penyambutan mahasiswa baru di fakultas), pun di masyarakat mereka dituntut untuk mampu berbicara misalnya untuk berbagi ilmu akademiknya.
Alhamdulillah masih bisa berbagi.
Cheers.