Tadi pagi, setelah cukup lama menunggu teman-teman Tim Kreatif Uniflor untuk suatu urusan, saya menerima pesan WhatsApp dari Ibu Yudith Ngga'a yang meminta bantuan untuk memotret. Karena lokasi Auditorium H. J. Gadi Djou (Kampus I Universitas Flores) dengan Warung Damai tidak seberapa jauh, saya bergegas menemui Ibu Yudith di sana, dengan tujuan memotretnya. Begitu tiba, saya terkejut. Ibu Yudith dan Ibu Rosa sudah cantik dengan pakaian adat/tradisional Sikka. Saya pikir mereka memang diwajibkan memakai pakaian adat Sikka, ternyata oh ternyata.
Ini dia 5 Gaya Zawo Zambu.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, jelang kegiatan 1 Juni 2022 di mana Presiden Joko Widodo diagendakan akan menjadi Pembina Upacara Bendera di Lapangan Pancasila, Ende memang semarak sekali. Berdasarkan informasi dari situs ini, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai penanggung jawab Upacara Perayaan Hari Lahir Pancasila, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Ende, sudah menyiapkan serangkaian acara dalam menyambut hari besar ini.
Acara yang sudah berakhir semalam adalah Pameran Ekonomi Kreatif (29-30 Mei 2022). Dan acara yang hari ini membikin Kampus I Universitas Flores menjadi lebih ramai dari biasanya adalah Simposium Nasional: Pembumian dan Pengelolaan Pancasila. Pada saat simposium ini, di teras depan Auditorium H. J. Gadi Djou tempat berlangsungnya acara, terdapat lapak-lapak UMKM yang berasa dari beberapa kabupaten di Pulau Flores.
Salah satu lapak itu adalah lapak Lepo Lorun Ikat Flores.
Sudah lama tahu tentang Lepo Lorun Ikat Flores, sudah lama pula punya cita-cita pergi ke tempat itu untuk meliput, tapi waktu selalu belum mengizinkan. Kalau kalian belum tahu, Lepo Lorun adalah nama beken dari Sentra Tenun Ikat Lepo Lorun (STILL). Lepo Lorun didirikan oleh seorang perempuan hebat asli Maumere (Ibu Kota Kabupaten Sikka) bernama Alfonsa Horeng. Sesuai tujuannya, Lepo Lorun menjadi tempat bagi siapa pun (tidak hanya wisatawan) untuk mengenal tenun ikat mulai dari proses awal hingga menjadi lembaran tenun ikat berbagai motif.
Dan tadi pagi, gara-gara Ibu Yudith dan Ibu Rosa yang tampil cantik memakai pakaian adat Sikka, saya pun tidak luput (kata Buya) 😁
Maka jadilah penampilan saya disulap oleh kakak-kakak dari lapak Lepo Lorun.
Terus, bertiga kita foto-foto di depan Patung Opa Ema Gadi Djou dooonk. Terima kasih Om Ihsan dan Guntur yang sudah rela panas-panasan mendokumentasikan momen ini.😅
Tidak lupa, foto bareng Kakak Alfonsa juga. Meskipun namanya telah mendunia, Kakak Alfonsa ini tetap humble ya orangnya. Dan dengan tidak tahu malu saya cipika-cipiki sama si kakak.😆 Pasti Kakak Alfonsa kaget karena mendadak saya sodor tangan dan cipika-cipiki. Saya mengidolakan beliau soalnya. Mumpung ada orangnya, kenapa tidak? Kapan lagi oiiii foto bareng perempuan hebat ini.
Tapi yang paling saya suka, hanya saja tadi tidak sempat minta ganti, adalah pakaian adat modifikasi yang dipakai oleh Melissa yang satu ini. Kembaran sama anaknya: Bee.
Amboi. 😍 Cantik sekali!
Bukan hanya kami, para karyawati Uniflor, yang menyewa pakaian adat Sikka dari lapaknya Lepo Lorun ini. Saya lihat banyak juga pengunjung dan/atau peserta simposium yang juga tidak mau ketinggalan kesempatan ini. Karena kalau pergi ke Lepo Lorun kan jauh itu di Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Bisa 2,5 sampai 4 jam perjalanan kendaraan bermotor. Oh ya, biaya sewanya juga murah sekali. Hanya Rp 50.000✌
Pernah Ada Benggong di Wisuda Uniflor.
Yang jelas hari ini saya senang sekali. Terima kasih Kakak Alfonsa, terima kasih Lepo Lorun, kalian luar biasa, telah menyulap saya menjadi du'a (panggilan untuk perempuan Sikka). Impian saya memakai pakaian adat Sikka akhirnya terwujud.
Terima kasih juga kepada panitia yang sudah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keren di Kota Ende. Kota kami menjadi semarak dan tentunya perekonomian masyarakat melonjak tajam baik percetakan, penginapan, para pedagang makanan, dan lain sebagainya. Mari, jaga situasi aman Kota Ende pada 1 Juni besok. Insha Allah semua berjalan lancar. Amin.
Cheers.