Marilah Kita Merinding Disko Bersama Diary Misteri Sara. Siapa di sini yang penakut tapi doyan sama ke-horor-an terhakiki? Toss dulu, yuk. Artinya saya tidak sendiri. Sesuatu yang horor itu seperti magnet. Semakin horor, semakin bikin penasaran, meskipun semakin ketakutan setengah mampus! Kalian pasti pernah mengalami juga, setiap kali mengobrol bersama kawan-kawan, topik obrolan bakal memasuki Waktu Indonesia Bagian Horor ketika jarum jam berlari menuju tengah malam. Terus mendadak aroma pandan merasuk lobang hidung yang banyak bulunya itu. Byuuuuh! Saling lihat, telan ludah, terus salah seorang nyeletuk, "Si LL kabarnya ditangkap, ya?". Manuver yang lekas, sedikit mengurangi pompaan jantung. Dan sekadar rekomendasi bagi kalian, #SabtuReview, ya hari ini, bakal ngebahas tentang Diary Misteri Sara a.k.a. #DMS. Mau menu horor? Jangan nanggung!
Baca Juga: Knives Out Bukan Sekadar Filem Drama Misteri Sederhana
#DMS merupakan nama yang dipakai oleh Demian Aditya dan isterinya Sara Wijayanto beserta kru untuk konten video reality show bertema horor. Horornya level dewa! Kalau Nex Carlos menjelajah tempat makan se-Indonesia, maka #DMS menjelajah tempat-tempat yang disinyalir selalu beraroma 'amis' antara lain gedung pabrik yang ditinggalkan, mall yang ditelantarkan seperti perasaan saya pada Orlando Bloom, rumah sakit yang berubah jadi rumah hantu, villa-villa, bahkan rumah beberapa seleb. Mereka tidak memakai kata menjelajah melainkan penelusuran. Bagi saya pribadi #DMS merupakan the real reality show-nya Indonesia. Hati Adek lelah, Bang, sama reality show tipu-tipu. Kalau kalian penasaran, marilah baca pos ini sampai selesai. Bagaimana kalau kalian tidak mau membacanya sampai selesai? Artinya kalian tidak akan pernah sampai pada kata: cheers yang menutup semua pos saya di blog ini. Hahaha. Serius amaaaat, Neng!
Kru #DMS
Di atas, sudah saya jelaskan gambaran umum tentang #DMS. Kalian perlu tahu bahwa selain Demian dan Sara yang saling memanggil Ip satu sama lain, kru #DMS yang lain patut dikenali. Jelas ya, Wisnu Hardana yang merupakan adik kandung Sara itu selalu mampu membikin jantung penonton perempuan berdegup lebih kencang. Bukan karena dia bisa melihat dan menggambar makhluk-makhluk astral, melainkan karena betapa cool-nya dia. Ya ampun, saya mauuuu lah dilamar sama lelaki super kalem begitu. Haha. Masalahnya, tidak ada lelaki super kalem yang mau melamar saya. Byuuuuh *gigit dinosaurus*. Wisnu selalu membawa buku skesta, entah sudah berapa jumlahnya, dan alat tulis. Bukan pinsil. Karena, dalam situasi seperti itu, tidak akan cukup waktunya untuk menggambar sketsa super rumit menggunakan pinsil seperti sketsanya Violin Kerong. Spidol atau ballpoint merupakan senjata andalan si kalem. Setelah gambar didapat, biasanya Sara akan 'membuka' jalur komunikasi. Nanti, kalau si makhluk sudah datang, ditunjuklah gambar itu sambil bertanya: ini kamu ya?
Saya suka kalau Fadi Iskandar juga ikut dalam penelusuran, meskipun tidak semua episode #DMS. Kenapa saya suka? Karena Fadi itu komunikatif, baik sama penonton maupun sama makhluk astralnya. Ada saja pertanyaan yang dia lontarkan. Maaf, kalau boleh tahu ini siapa? Nama kamu siapa? Kamu yang tadi lemparin kami, ya? Kamu kenapa ada di sini? Kamu dibunuh? Cerita donk sama Sara. Siapa yang membunuh kamu? Dulu kamu diperkosa? Kamu dijahatin sama suami kamu? Dan seterusnya. Fadi bakal memakai jawaban sebagai peluru pertanyaan berikutnya. Dan sangat cepat otaknya bekerja agar pertanyaan serta jawaban itu mengerucut dan bisa menyimpulkan sesuatu. Karena, makhluk astral bukan story teller. Mereka harus dipancing. Terutama yang cuma mengangguk dan menggeleng, bisa jadi karena ketakutan pada makhluk astral lainnya yang ada di situ. Kalaupun bicara, sepatah dua kata saja yang terucap.
Bayangkan ... makhluk astral saja takut pada sesama makhluk astral yang lebih berkuasa. Bagaimana dengan kita yang fana ini? Haha. Kita? Lu kali aja, Teh, yang jiwa penakutnya berkuasa!
Wisnu, Fadi, selalu ada di depan kamera bersama Sara, kadang-kadang Demian turut serta. Tetapi bukan berarti kru lainnya tidak pernah tampil. Kru #DMS itu banyak yang sensitif: bisa merasa dan bisa melihat. Oleh karena itu penonton pasti tahu si Aji, si Ryan, apalagi Pak Iwan. Pak Iwan ini semacam 'pengaman' #DMS. Ya harus lah. Mana kuat Sara sendirian kalau kondisi mendadak tidak terkendali, seperti dikepung poci dan tante K? Pak Iwan tidak pernah menunjukkan wajahnya. Penampakannya selalu memakai jaket, topi, dan masker yang menutup 80% wajahnya. Saya yakin, banyak Saradict yang penasaran level-20 Kripik Mak Icih sama wajah Pak Iwan. Haha. Eits, kalian sudah jadi Saradict belum? Kru-kru yang lain ada Rendy Virgiawan sebagai asisten pribadi Sara, Aji yang pegang kamera, Deden manajer produksi, Boy di lighting, Andika yang sunting video, dan lain sebagainya.
Tapi, kalau boleh saran nih, sebaiknya 'pengaman' seperti Pak Iwan harus ditambah. Buat jaga-jaga. Ngeri kan ya kalau di sini Sara ditarik kakinya, di sana Pak Iwan harus menangani Aji yang keganggu, sementara Ryan juga kesambar. Maaaaan, I can't imagine that!
Kamera, Lampu, Senter, dan Keberanian
Peralatan kru #DMS dari yang saya lihat biasanya ada tiga sampai empat kamera, lampu-lampu sorot, ada semacam alat frekuensi apaaa gitu (kurang paham saya lah), senter, dan keberanian. Kenapa keberanian juga ada di poin ini? Karena, tanpa keberanian, tidak akan ada #DMS yang setiap minggu kita tungguin episode barunya diunggah. Saya ngeri sendiri membayangkan andai lampu sorot mendadak mati dan semua senter tidak berfungsi! Eits, jangan takut, masih ada senter telepon genggam *ngakak guling-guling*.
Serius Amat!?
#DMS itu gokil. Kalian sudah nonton opening-nya yang baru? Haha. Jadi, #DMS ini tidak melulu menampilkan segala sesuatu yang horor saja. Waktu membuka episode #DMS saja, Saradict sudah ngakak sama gaya mereka. Ada saja celetukan dan tingkah Sara, Fadi, Demian, atau kru lain, yang bakal mencairkan suasana. Suatu kesempatan, saat mereka sedang penelusuran, mendadak Sara berlari ke suatu arah begitu, semua pada teriakin si Aji supaya mengejar 'mami'. Eh waktu sudah dekat, saat ditanya, Sara malah menjawab kira-kira begini: olah raga biar sehat. Haha. Gokiiiil.
Episode Terhoror
Nanti saya bakal bahas 5 Episode Terhoror #DMS pada pos terpisah di #KamisLima. Tapi ijinkan sekarang saya membocorkan episode-episode terhoror menurut saya. Silahkan buku kuduknya direbahkan dulu. Haha. Ayo bulu-bulu kuduk, rebahan manja, yuk. Sepanjang saya menonton #DMS, episode yang betul-betul membikin saya merinding itu episode Mall Terbengkalai [Part 1] yang bareng D'Masiv. Saat itu Sara ditarik oleh sosok besar kasat mata yang membuatnya terjatuh ke lantai dalam posisi tidur. Uih, serem! Ini makhluk astralnya kuat banget. Jadi ingat juga sama salah satu episode yang ada siluman ularnya: kaki Sara saling membelit begitu. Kalau saya ada di situ, sudah naik ke gendongan Pak Iwan! Kayaknya mall terbengkelai itu dihuni oleh makhluk-makhluk astral dengan kekuatan yang luar biasa. Bukan sekadar arwah tersesat saja.
Yang juga horor itu kalau Sara membuka jalur komunikasi, lantas kemasukan. Cara dia melihat dan bicara saat kemasukan itu benar-benar horor, sesuai dengan tingkah si makhluk astral. Kalian pasti sering melihat orang kesurupan sampai teriak-teriak atau bertingkah kasar banget. Beda sama Sara kalau dia kemasukan. Setiap kali Sara kemasukan saya selalu memerhatikan:
1. Cara dia melihat.
2. Cara dia tertawa.
3. Cara dia bicara dan bahasanya.
4. Urat di keningnya yang mendadak menonjol.
5. Cairan meleleh dari hidung dan mulut.
Suatu kali saya sampai memalingkan wajah dari layar telepon genggam saat melihat Sara tertawa lebar tapi tawa yang serem banget dan itu berlangsung cukup lama. Kru, tolong selalu sediakan tisu dan tisu basah doooonk, bergegas begitu, kasihan Sara pas sadar musti membersihkan cairan dari hidung dan mulutnya. Anyhoo, untuk poin nomor 3 di atas, ada kalanya saat kemasukan Sara/makhluk astral yang memasukinya tidak dapat berbicara atau berbicara sepatah dua kata saja. Ini keren, dan sangat masuk akal, karena tidak semua makhluk astral itu adalah arwah yang meninggal di atas tahun 2000. Bahkan ada makhluk astral yang memang aslinya dari sana alias iblis. Beda sama video kemasukan lain yang lancar berbicara Bahasa Indonesia. Kadang kala saat kemasukan Sara bicara bahasa Sunda atau bahasa-bahasa dari si makhluk astral tersebut. Kadang kala Sara hanya menggeram. Kadang kala meracau tidak jelas.
Kasihan banget melihat Sara menangis tersedu-sedu apabila kemasukan makhluk astral yang adalah arwah sesat yang menyesali perbuatannya dan/atau sedih atas apa yang menimpa dirinya.
Penampakan
Kalau kalian menonton #DMS, kalian bakal tahu pasti bahwa #DMS tidak berusaha atau sengaja mencari-cari penampakan makhluk astral. Tetapi penampakan makhluk astral itu ada! Justru, dilihat oleh Saradict. Kru hanya memberitahu kalau ada bentrokan suara atau ada suara-suara dari alam lain terdengar. Dan saya sering mendengarnya: suaran perempuan tertawa, bahkan ada suara perempuan bilang "siniiiii". Perihal penampakan makhluk astral yang memang tidak pernah disampaikan oleh #DMS sendiri, dan justru dilihat oleh Saradict, saya juga melihatnya di video. Misalnya tante K berbaju merah di pohon, makhluk astral berbaju putih kotor lewat di jendela, sampai lemparan-lemparan benda. Caranya bisa lihat, Teh? Baca komentar Saradict, klik menit yang mereka maksudkan, mundurkan sepuluh sampai dua puluh detik, pelankan kecepatan video. Iiiiihhhh! Sereeeeeeem banget! Terima kasih, Saradict (lainnya) yang sudah membantu saya melihat penampakan.
Mendoakan
Terima kasih #DMS karena selalu mendoakan arwah-arwah sesat agar kembali ke jalannya. Ini sesuatu yang luar biasa, menurut saya. Karena mendoakan diri sendiri saja saya kadang alpa, apalagi mendoakan makhluk astral yang tidak ada hubungan darahnya dengan saya. Kalian orang-orang baik.
⧭
Baca Juga: Universe-nya Gerard Butler Itu Bernama Has Fallen
Akhirnya, sampailah kita di penghujung pos ini. Haha. Sedikit lagi kalian bakal ketemu sama: cheers. Well, bagi saya pribadi #DMS layak diacungi jempol dan layak di-subscribe oleh sebanyak-banyaknya penonton/penikmat video-video Youtube. Konten #DMS bukan konten asal bikin, bukan konten asal jadi, bukan konten pemburu subscriber malahan. Mereka melakukannya karena renjana. Itu keren. Meskipun ada jadwal tertentu untuk tayang, misalnya setiap malam minggu, namun mereka tidak memaksakan diri. Keren lah. Banyak yal yang membikin #DMS beda sama tayangan serupa. Selain Wisnu (ditabok dinosaurus nih saya) dan sketsanya, pun itu real reality show, adalah mendoakan arwah-arwah tersesat.
Bagaimana, kawan, setelah membaca ini jadi penasaran sama #DMS? Jangan cuma memburu video mereka di Youtube doooonk. Subscribe juga! Karena mereka memang layak mendapat ratusan juta subscriber!
Selamat berakhir pekan.
Selamat menanti episode #DMS selanjutnya.
#SabtuReview
Cheers.