Aplikasi Super Keren Untuk Para Pejalan Itu Bernama Relive. Relive, apa itu? Saya juga tidak bakal tahu Relive kalau tidak dikasih tahu sama seorang teman. Namanya Hari. Kami berkenalan lewat WA saat dia hendak datang ke Kota Ende. Iya, dia berdomisili di Bandung. Tahu nomor WA saya mungkin dari informasi profil di blog. Kalian juga bisa mengintip nomor WA ini di akhir semua pos pada blog ini. Apa urusan Hari di Kota Ende, saya tidak tahu. Yang jelas saya mengajaknya menikmati sup iga di Warung Damai sebelum keesokan harinya dia dan temannya bersepeda ke Kampung Kolibari, ditemani Bapak Heri Sutaban (Bhabinkamtibmas) yang punya hobi gowes. Saya sendiri sudah lamaaaa sekali tidak gowes. Sepeda di rumah pun ban-nya kempes berabad-abad.
Baca Juga: Filmora Aplikasi Sunting Video Android yang Juga Mengasyikan
Dari perjalanan ke Kampung Kolibari, dan puncak Kezimara, Hari mengirimkan video perjalanan kepada saya. Videonya sederhana: garis yang mengikuti (titik-titik) GPS disertai foto dari titik berangkat, sepanjang perjalanan (bebas mau berapa kali berhenti untuk mengambil foto), hingga tiba di lokasi tujuan. Langsung donk saya iri. Hari bilang video itu dibikin menggunakan aplikasi Relive. Saya langsung mencobanya! Eh, diunduh terlebih dahulu di PlayStore.
Relive
Mari kenalan lebih dekat dengan Relive. Relive merupakan aplikasi perekam aktivitas yang diproduksi oleh Relive B.V. Aplikasi ini pasti mengingatkan kalian pada aplikasi lain seperti Strava yang juga bisa diunduh di PlayStore. Relive ada yang gratisan, ada yang berbayar (untuk fitur-fitur tambahan). Kalian pasti tahu selalu ada keterbatasan pada lini gratisan. Dan saya, yang tampangnya gratisan ini, selalu memilih untuk tetap pada lini gratisan ketimbang membayar. Haha. Di Relive kita bisa merekam ragam aktivitas seperti berlari, berjalan, bersepeda, bahkan bersepeda motor! Rekaman perjalanan itu dapat diselingi dengan foto pada check point pilihan kita. Keluarannya Relive adalah video yang dapat disimpan atau dibagi ke berbagai media sosial.
Menarik bukan?
Cara Kerja Relive
Ini yang penting. Sebagai pengguna baru Relive saya perlu mengalami berkali-kali kegagalan dalam bercinta baru kemudian sukses. Pertama-tama kalian harus mengunduh terlebih dahulu aplikasi Relive di PlayStore. Logonya berwarna kuning, ya! Catet! Kuning! Terima kasih, Relive, sebagai Presiden Negara Kuning saya merasa sangat diapresiasi.
Halaaah. Hehe. Setelah diunduh, langsung pasang di telepon genggam. Jangan lupakan foto profil supaya lebih ketje.
Halaaah. Hehe. Setelah diunduh, langsung pasang di telepon genggam. Jangan lupakan foto profil supaya lebih ketje.
Kalian akan diantar diantar ke halaman berikut ini:
Yang saya beri panah warna merah itu, silahkan diklik, karena itu berisi daftar aneka kegiatan/aktivitas yang hendak kalian rekam.
Yang saya beri panah warna merah itu, silahkan diklik, karena itu berisi daftar aneka kegiatan/aktivitas yang hendak kalian rekam.
Saya memilih bersepeda motor karena memang aktivitas yang hendak saya rekam adalah perjalanan menggunakan sepeda motor dari Kota Ende ke Bukit Marsel / Watu Zaja.
Silahkan klik mulai. Asyiknya, perjalanan itu bisa dijeda setiap kali kita berhenti di titik-titik tertentu (mana-mana suka), dan bisa diselipi dengan foto pada titik perhentian tersebut.
Kalau perjalanan masih dilanjutkan, silahkan lanjutkan, kalau sudah tiba, silahkan klik selesai. Dan trada ... video Relive kalian sudah jadi.
Kalau perjalanan masih dilanjutkan, silahkan lanjutkan, kalau sudah tiba, silahkan klik selesai. Dan trada ... video Relive kalian sudah jadi.
Hasil videonya, bisa dibagikan di berbagai media sosial, seperti pada gambar di atas, bisa juga disimpan saja dulu di telepon genggam untuk nanti dipublikasikan.
Well done.
Sebagai pengguna baru Relive, saya merasa cukup puas karena aplikasi ini sangat mudah digunakan selama ada jaringan internet sepanjang perjalanan kita, karena untuk membikin video ini, Relive pun mengandalkan GPS yang harus dinyalakan. Iya, biar Relive tahu lokasi kita memulai perjalanan, titik-titik berhenti, hingga lokasi tujuan. Kalian juga bisa mengimpor aktivitas sebelumnya yang sudah disimpan di aplikasi tracker (formatnya .fix, .gpx, atau .tcx) ke Relive.
Well done.
Sebagai pengguna baru Relive, saya merasa cukup puas karena aplikasi ini sangat mudah digunakan selama ada jaringan internet sepanjang perjalanan kita, karena untuk membikin video ini, Relive pun mengandalkan GPS yang harus dinyalakan. Iya, biar Relive tahu lokasi kita memulai perjalanan, titik-titik berhenti, hingga lokasi tujuan. Kalian juga bisa mengimpor aktivitas sebelumnya yang sudah disimpan di aplikasi tracker (formatnya .fix, .gpx, atau .tcx) ke Relive.
Baca Juga: Edmodo Salah Satu E-Learning Yang Mirip Media Sosial
Jujur, saya jadi tergila-gila pada Relive. Namun, waktu cuti yang lebih banyak di rumah saja menyebabkan saya tidak bisa sering-sering menggunakan aplikasi super keren untuk para pejalan ini. Semoga, nanti akan lebih banyak perjalanan yang bisa saya rekam bersama Relive dan membaginya dengan kalian semua.
Bagaimana? Mau mencoba Relive? Pasang sekarang di telepon genggam kalian!
#SelasaTekno
Cheers.
Pingin nyoba tapi takut gagal 😄
BalasHapus