Masih minggu ini bercerita tentang my Horeday: Kisah-Kisah Saat Horeday. Hari ini saya mau bercerita tentang Stand Up Comedy Endenesia (SUCE), sebuah komunitas usia belia yang mulai menggeliat di Kota Ende. Boleh dibilang SUCE merupakan komunitas pertama yang saya turut bangun (bersama Andi Ginta dan Udo Petruz) dan terus ikuti setelah lama meninggalkan dunia komunitas. Alasannya cuma satu; SUCE adalah komunitas dengan nuansa yang benar-benar baru bagi saya. Seperti embusan angin super segar. Orang-orang yang ada di dalamnya pun jauh dari 4L (Lu Lagi Lu Lagi). Sungguh *angkat dua jarinya dinosaurus*.
Kamis, 30 Mei 2019, karena kegiatan open mic libur, kami menjadwalkan kegiatan bermanfaat yaitu sharing tentang public speaking dan dunia SUC.
Public Speaking by Uncle Tono.
Dunia SUC by Willy Maiyende dan Habibi Salim Djohar.
Sayangnya Habibi belum bisa merapat karena masih berada di Pulau Sumba.
Sampai terpikirkan tentang public speaking ini, saya melihat beberapa komika belum mampu menguasai diri dan belum mampu berbicara dengan lancar di panggung, padahal materi untuk stand up comedy-nya cukup bagus. Akan jadi lain bila komika bersangkutan memanfaatkan kurangnya kemampuan berbicara ini menjadi satu bit sendiri. Tapi sejauh yang saya lihat ... belum. Tidak ada salahnya jika teman-teman SUCE belajar atau tahu tentang public speaking. Kebetulan ada Uncle Tono, sahabat saya yang menghabiskan masa liburan Idul Fitri dengan pulang ke Ende. Psssttt, waktu liburannya dia perpanjang sendiri karena pengen bisa lebih lama ngumpul-ngumpul sama komunitas Alumni Spendu 94 Ende loh. Hahaha.
Uncle Tono, nama aslinya Sumartono, adalah sahabat masa SMP saya di SMP Negeri 2 Ende. Sejak SMP Tono sudah menunjukkan pada dunia tentang ketertarikan dan kecintaannya pada bahasa Inggris. Tidak heran jika nilai ujian bahasa Inggrisnya pernah mencapai angka 100! Saya, Tono, dan seorang lagi bernama Melly Lobo Pa, pernah sama-sama meraih juara umum saat kenaikan kelas (kelas 1 ke kelas 2). Saat ini Tono berdomisili di Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang, dan membuka kelas bahasa Inggris di sana. Selain itu, kalian juga bisa mengikuti channel Youtube-nya jika ingin belajar bahasa Inggris dari NOL. Keren lah.
Apa hubungannya Uncle Tono yang fasih berbahasa Inggris itu dengan public speaking? Sangat erat dooonk hubungannya. Uncle Tono ini competent comicator di Toastmaster International. It's great!
Malam itu, usai makan malam, kegiatan langsung dimulai dengan materi public speaking. Sebagai tuan rumah yang cukup sibuk, halah, saya yang multi-tasking malam itu masih sanggup menampung beberapa hal penting yang disampaikan oleh Uncle Tono. Dua teratas yang betul-betul tertancap di benak saya adalah ice breaker dan be different. Ice breaker, itu penting ketika kita yang berada di panggung, dan sendirian, ingin mendapatkan perhatian orang-orang di luar panggung. Misalnya, sapalah penonton dengan kata-kata yang bisa bikin penonton syok. Dan itu tentu sangat berkaitan dengan menjadi berbeda dari orang lain. Rasa percaya diri untuk berbicara di depan umum/panggung pun tidak terlepas dari latihan yang terus-menerus dilakukan.
Well done, Uncle! Terima kasih ilmu-ilmunya malam itu yang disampaikan dengan gaya bercirikhas; kocak. Hehe.
Setelah materi public speaking, kegiatan dilanjutkan dengan materi tentang dunia SUC oleh Willy. Teman-teman SUCE banyak belajar tentang istilah-istilah serta lika-liku dunia SUC. Dari sini tanya-jawab tercipta. Saya suka ketika di suatu kegiatan banyak yang bertanya, artinya mereka menyimak dan ingin tahu lebih detail tentang apa yang disampaikan. Termasuk, bagaimana caranya setiap komika menemukan 'jalan' mereka. Jalan di sini maksudnya adalah gaya mereka termasuk sapaan pertama ke penonton.
Well done, Willy!
SUCE yang masih sangat belia ini memang perlu banyak belajar dan berbenah baik dari segi komunitas/organisasi maupun dari segi personal/komika. Karena masih dalam proses belajar, kami tidak pernah malu dengan semua komentar di video-video yang sudah diunggah di Youtube. Kami ingin menunjukkan, inilah kami yang masih baru, termasuk baru belajar. Alangkah baiknya sebagai manusia kita belajar ketimbang merasa diri sudah 'tinggi'. Itu yang terus kami tanamkan pada diri masing-masing dan pada kesatuan SUCE. Ena diaaaa! Hehe.
Ini betul-betul liburan yang menyenangkan dan bermanfaat. Setidaknya, meskipun saya tidak dapat memanfaatkan liburan dengan #KakiKereta ke sana-sini tapi banyak kegiatan positif yang dilakukan baik bersama keluarga maupun teman-teman. Tentu, masih banyak cerita seru Horeday lainnya yang wajib kalian baca. Termasuk ... kunjungan sastrawan NTT dan traveler of the century ke Pohon Tua!
Bagaimana dengan liburan kalian, kawan?
Cheers.