Kenapa saya sangat menyukai serial kriminal? Karena dari serial kriminal saya jadi paham tentang sistem peradilan antara Eropa Kontinental dan Anglo Saxon. Indonesia menganut sistem Eropa Kontinental, ditambah dengan sistem hukum adat dan hukum agama (Syariat Islam). Penerapan sistem hukum tergantung kepada kasus atau sengketa yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga tidak semua kasus atau sengketa baik pidana maupun perdata diselesaikan berdasarkan KUHP, KUHPerdata, dan undang-undang khusus yang mengatur. Misalnya, sengketa batas-batas tanah di perkampungan bisa saja diselesaikan menggunakan hukum adat. Atau, sengketa warisan bisa saja diselesaikan menggunakan KUHPerdata, Hukum Waris Islam, maupun Hukum Adat.
Baca Juga: Pariwisata Nusantara
Sayang ya, kali ini saya tidak membahas tentang ilmu akademik yang dipelajari di bangku kuliah itu. Dan memang hampir tidak pernah saya membahas masalah hukum hahaha. #SabtuReview, mari kembali membahas serial kriminal. Salah satu yang saya sukai yaitu Law and Order. Bagi kalian yang pernah atau bahkan sering menonton serial ini pasti tahu betul pembukaannya yang unik itu. Salah satunya pembukaannya seperti kalimat berikut ini:
Dalam sistem peradilan pidana, pelanggaran seksual dianggap sangat keji, di Kota New York, Detektif yang berdedikasi yang menyelidiki kejahatan keji ini adalah anggota pasukan elit, dikenal sebagai Unit Korban Khusus.
Inilah kisah mereka.
Law and Order, siapa yang belum pernah menontonnya? Saya pikir serial ini termasuk serial kriminal paling lama bertahan di industri serial televisi. Dua anak Law and Order yang paling sering saya tonton adalah Special Victim Unit (SVU) dan Criminal Intent. Ya benar, pembukaan di atas merupakan pembukaan SVU (Unit Korban Khusus). Baru-baru ini, setelah tahu akhir dari Castle yang mengenaskan dan mengecewakan itu, saya membongkar dua serial yaitu Constantine dan SVU. Belum ada perkembangan season dari Constantine dan para iblis selain jangan pernah menghadapi iblis dengan perut kosong. Haha. Tapi saya terkejut melihat SVU. Season 20! Are you kidding me? SVU bisa jadi serial kriminal sepanjang masa! Ditinggal nonton televisi sekian tahun, sudah Season 20 saja.
Mari kita simak seperti apa SVU dari Law and Order ini.
SVU
Dulu saya tidak ngeh kalau SVU dan Criminal Intent merupakan anak dari Law and Order karena yang saya tahu ya sudah itu Law and Order! Lama-kelamaan melihat adanya spesifikasi kasus yang ditangani oleh para polisi ini. Lebih lengkap tentang SVU silahkan baca informasi dari Wikipedia. SVU juga dibikin oleh Dick Wolf dan di'serahkan' kepada NBC untuk disiarkan. Sejak pertama disiarkan September 1999 sampai tahun 2018, sudah ada dua puluh season yang bisa kita nikmati. Angka dua puluh ini tidak main-main ya. The Mentalist saja hanya punya tujuh season dan Castle punya sembilan season.
Sejak awal menonton sampai sekarang, anggota SVU mengalami bongkar pasang, dan berakhir pada mereka-mereka ini juga. Elliot Stabler (diperankan oleh Christopher Meloni) hanya bertahan sampai Season 12, padahal saya suka juga sama perannya. Berikut, mereka-mereka yang masih bertahan di Season 20: Mariska Hargitay (sebagai Olivia Benson), Kelli Gidish (sebagai Amanda Rollins), Ice-T (sebagai Odafin Tutuola), Peter Scanavino (sebagai Dominick Carisi Jr.), dan Philip Winchester (sebagai Peter Stone). Peter Stone adalah jaksa.
Kejahatan Seksual dan Kejahatan Terhadap Anak
Meskipun SVU dideskripsikan sebagai tim yang mengurusi kejahatan seksual, tapi sepanjang saya menontonnya tidak selamanya hanya kejahatan seksual. Ya, karena episode-episodenya banyak bercerita tentang kejahatan seksual, kejahatan terhadap anak, pun termasuk kejahatan seksual terhadap anak. Ada kisah seorang ibu yang tega membunuh suami dan dua anaknya karena berpikir dengan membunuh maka dia membebaskan mereka dari kehidupan dunia yang kejam ini. Ibu macam apaaaaaaa yang tega macam begitu.
Mengikuti Perkembangan Zaman
Menariknya, SVU yang dimulai tahun 1999 hingga Season 20 pada tahun 2018, selalu mengikuti perkembangan zaman. Iya laaaah! Tapi tetap ya, yang namanya polisi dengan kegiatan investigasi dan interogasi, notes a la polisi itu tetap ada, meskipun mereka sudah pakai tablet misalnya. Kalau dulu gawainya masih yang biasa saja, sekarang sudah pakai Android dan/atau iOS. Keren lah! Perkembangan zaman ini juga diikuti dengan perkembangan karir. Olivia Benson, misalnya, Season 1 sampai Season 15 dia dikenal sebagai detektif, Season 15 sampai Season 17 sebagai Sersan, sedangkan Season 17 sampai Season 20 dikenal sebagai Letnan.
Pembuka Yang Sama
Ini yang juga saya suka dari SVU dan anak Law and Order lainnya. Pembuka yang sama. Mulai dari deskripsi singkat, musik, hingga slide foto-foto yang ditampilkan. Sama! Ibarat makanan, cita rasa serial kriminal yang satu ini tidak berubah sedikit pun. Meskipun pengembangan skenarionya lumayan mengejutkan dengan twist plot di sana sini.
Selalu Punya Kisah Seru
Menonton serial ini, meskipun tidak mengikuti tapi menonton semua season-nya, cukup menjadi patokan penilaian bahwa serial ini selalu punya kisah seru. Bedanya di Season 20, setiap episodenya itu unik karena selalu ada twist plot dan kisah-kisah yang tidak biasa. Ambil contoh Episode 1 Season 20 yang berjudul: Man Up. Bagaimana susahnya pekerjaan tim SVU ketika bocah yang mengalami sexually assaulted (pelecehan secara seksual) oleh ayah kandugnya menolak bekerja sama. Si bocah terlalu takut mengakui sehingga ketika kasus ini sampai di pengadilan pun si pelaku kejahatan diputuskan bebas. Semua orang yang membantunya memang kecewa, tapi si bocah kemudian menembaki teman-teman satu sekolahnya. Totally brutal.
Si bocah di tangkap, kasus berlanjut pada Episode 2: Man Down, ketika si bocah sudah berada di dalam penjara. Detektif kembali bekerja dan akhirnya si ayah ditahan.
Bagaimana Dick Wolf begitu jago meracik cerita sehingga penonton mengelus dada dan memaki, itu luar biasa. Ya siapa sih yang tidak kesal pada si bocah? Dia korban pelecehan seksual (disodomi paksa oleh ayah kandungnya) hanya karena ketidakmampuannya menembaki seekor kelinci saat keluarga itu pergi berburu! Tapi dia bersikap melindungi si ayah karena ketakutan yang luar biasa terhadap pemimpin keluarga yang otoriter itu. Duh, ini benar-benar pelajaran bagi orangtua ya. Karena, biasanya penjahat itu bisa datang dari keluarga kita sendiri; orangtua, paman, bibi, kakak, sepupu, dan lainnya.
Jadi demikian SVU yang tetap mempertahankan ciri khasnya tetapi selalu mengikuti perkembangan zaman. Termasuk, perkembangan bodi Olivia Benson yang semakin mekar dan diceritakan dia selalu ngos-ngosan alias tidak bisa mengejar penjahat sehingga harus punya program khusus untuk olahraga/diet. Wah, bagus kan ya. Realita hahaha.
Bagaimana dengan kalian, kawan? Kalau pengen mengisi waktu puasa, boleh juga menonton serial kriminal yang satu ini. Adegan ranjang nyaris tidak ada, kalaupun ada tidak vulgar dan tidaklah sampai seperti Game of Thrones. Haha. Selamat menikmati akhir pekan, kawan.
Cheers.
Si bocah di tangkap, kasus berlanjut pada Episode 2: Man Down, ketika si bocah sudah berada di dalam penjara. Detektif kembali bekerja dan akhirnya si ayah ditahan.
Bagaimana Dick Wolf begitu jago meracik cerita sehingga penonton mengelus dada dan memaki, itu luar biasa. Ya siapa sih yang tidak kesal pada si bocah? Dia korban pelecehan seksual (disodomi paksa oleh ayah kandungnya) hanya karena ketidakmampuannya menembaki seekor kelinci saat keluarga itu pergi berburu! Tapi dia bersikap melindungi si ayah karena ketakutan yang luar biasa terhadap pemimpin keluarga yang otoriter itu. Duh, ini benar-benar pelajaran bagi orangtua ya. Karena, biasanya penjahat itu bisa datang dari keluarga kita sendiri; orangtua, paman, bibi, kakak, sepupu, dan lainnya.
Jadi demikian SVU yang tetap mempertahankan ciri khasnya tetapi selalu mengikuti perkembangan zaman. Termasuk, perkembangan bodi Olivia Benson yang semakin mekar dan diceritakan dia selalu ngos-ngosan alias tidak bisa mengejar penjahat sehingga harus punya program khusus untuk olahraga/diet. Wah, bagus kan ya. Realita hahaha.
Baca Juga: The Kings
Bagaimana dengan kalian, kawan? Kalau pengen mengisi waktu puasa, boleh juga menonton serial kriminal yang satu ini. Adegan ranjang nyaris tidak ada, kalaupun ada tidak vulgar dan tidaklah sampai seperti Game of Thrones. Haha. Selamat menikmati akhir pekan, kawan.
Cheers.