Gambar di atas diambil dari situs Australian Motorhomes.
Seperti yang sudah saya janjikan pada pos Living in a Campervan, kali ini saya akan menulis tentang keseruan tinggal di motorhome. Niat sebelumnya sih menulis keseruan tinggal di campervan tapi sekalian saja motorhome ya. Menurut saya pribadi, motorhome adalah kendaraan roda empat berbagai jenis dan berbagai ukuran yang dimodifikasi dan difungsikan sebagai alat transportasi sekaligus hunian asyik. Bahkan dalam serial The Mentalist pun si Patrick Jane pada akhirnya membeli sebuah motorhome. Dari semua gambar motorhome dalam katalog, Jane yang kesohor dengan tingkah konyol-brilian itu justru membeli yang old style. Ini dia penampakannya:
Jane butuh rumah yang dia bawa ke mana-mana dan bisa diparkir di dekat gedung FBI di Austin karena dia memang tipe laki-laki yang tidak mau ribet meskipun suka memicu keributan dengan analisanya yang cerdas tapi frontal. Meskipun tanpa kamar mandi tapi motorhome milik Jane ini cukup komplit. Dapur harus ada karena dia suka minum teh, dan tentu sofa untuk tidur pun wajib ada karena dia suka tidur-tiduran sambil memikirkan solusi untuk memecahkan kasus pembunuhan. Dia memang bukan orang FBI tapi dia adalah konsultan yang dipakai oleh FBI. Jadi ingat serial Castle kan? Penulis buku misteri, Castle, yang dipakai oleh New York Police Department untuk membantu memecahkan kasus yang dihadapi/dikerjakan.
Baca Juga: 5 Keseruan Jadi Tukang Syuting
Gaya banget si Jane waktu punya motorhome ini (gambar diambil dari situs Australian Motorhomes):
Mari kita tinggalkan Jane yang sedang hepi pada gambar di atas, S6 dan S7 dia sudah punya motorhome ini, dan kembali pada topik hari ini yaitu tentang keseruan tinggal di motorhome.
Apakah saya sudah punya motorhome? Kalau kata itu dipisah, motor dan home, ya punya lah meskipun home-nya masih milik orangtua haha. Tapi sekian lama bergulat dengan Youtube khususnya video tentang tiny house dan motorhome, saya jadi iri melihat betapa bangga dan bahagianya para pemilik motorhome memperkenalkan hunian mereka itu. Perkenalan mereka biasanya begini: haaaaai saya Tuteh dan ini rumah saya selama enam tahun terakhir *sambil tunjuk RV (Recreational Vehicle) di belakang*. Hahaha.
Jadi, apa saja keseruan tinggal di motorhome versi (mimpi) saya? Yuk kita periksa sama-sama.
1. Kreativitas Memodifikasi
Meskipun sudah banyak perusahaan yang memproduksi motorhome komplit dari A sampai Z, tapi masih banyak orang yang memilih untuk memodifikasi sendiri mobil mereka. Harga bukan alasan utama sih karena toh biaya memodifikasi juga tergolong mahal. Saya yakin, urusan memodifikasi sendiri sesuai keinginan ini lah yang membikin masih banyak orang memilih untuk tidak membeli motorhome siap pakai melainkan bekerja bersama orang bengkel untuk memodifikasi mobil mereka. Urusan kreativitas dalam memodifikasi ini keren banget (kalau menonton videonya). Bagaimana mereka menggambar/merancang, menghitung ini itu, memilih bahan, menentukan barang mana yang dipakai/disimpan dan mana yang tidak, sampai proses pengerjaan dan finishing.
Urusan memodifikasi ini tidak berhenti setelah si pemilik mulai tinggal di dalam motorhome loh. Serunya, setelah enam bulan atau setahun, mereka bakal kembali ke bengkel untuk meminta bantuan tambahan ini, pengurangan itu, dan lain sebagainya. Keren kan? Your home, your style.
2. Belajar Mengendalikan Ego
Serunya ketika memutuskan untuk tinggal di motorhome adalah mengendalikan ego. Kok bisa ego dibawa-bawa? Karena pemilik motorhome yang sebelumnya tinggal di rumah normal harus memilah dan memilih barang mana yang dibawa serta serta menjadi penghuni motorhome, dan barang mana yang ditinggalkan atau disumbangkan pada orang lain. Pasti pusing! Orang semacam saya pasti bakal butuh waktu lima tahun untuk proses memilih dan memilah ini hahaha. Beberapa pemilik motorhome bahkan menjual rumah sekalian perabotan di dalamnya, untuk kemudian membeli perabotan lain (baru maupun loakan) yang cocok dengan motorhome mereka.
Coba kalian bayangkan, pakaian yang tiga lemari harus dikurangi sampai bahkan tinggal selemari saja, sepatu-sepatu pun demikian, belum lagi koleksian buku. Beberapa pemilik tetap mempertahankan rak buku mini di dalam motorhome mereka. Sebagai identitas, I guess.
3. Listrik Tenaga Matahari dan Hemat Air
Bukan rahasia lagi bila listrik dalam motorhome bersumber dari panel surya yang dipasang di atap mobil atau di samping kanan-kiri. Kadang ada pula panel yang bisa dicopot apabila kebutuhan listrik sudah mencukupi. Tidak perlu memikirkan kios penjual token listrik *ngikik* tapi tentu panel dan baterai itu harganya juga tidak murah.
Berikutnya air. Karena toilet rata-rata yang composting sehingga kebutuhan air untuk toilet pun dapat dihemat. Tapi nih, yang kayak gini belum cocok di Indonesia yang rata-rata sejak kecil sudah mengenal sistem toilet-banjir-air, kalau airnya sedikit ada perasaan 'tidak bersih' yang menggerogoti perasaan hahaha. Saya sih begitu. Makanya emoh banget buang air besar di pesawat ha ha ha.
4. Traveling Sesuka Hati
Namanya juga motorhome, bagi yang gemar traveling se-daratan maupun beda daratan, sudah pasti pakai motorhome lebih menyenangkan sekalian hemat biaya. Bayangkan saja traveling ke banyak kota tanpa harus mengeluarkan sepeserpun untuk menginap. Cihuy sekali lah itu. Motorhome ini paling cocok memang untuk mereka-mereka yang kerjanya freelance dan pekerjaan itu dapat dilakukan secara daring. Seru!
5. Sunrise Everywhere
Berdasarkan apa yang saya tonton selama ini, yang paling dinanti oleh orang-orang yang tinggal di motorhome adalah sunrise. Bangun tidur di lokasi berbeda, menikmati sunrise bahkan dari titik paling strategis ... siapa bisa menolak? Kalian pasti juga tidak menolak kan? Hehe. Kecuali si Jane *ngikik* kebanyakan dia bangun pagi dengan pemandangan gedung FBI itu.
Tinggal di motorhome memang menyenangkan tapi tidak semua orang bisa menjalaninya. Saya sudah pernah menulisnya dalam pos tentang Living in a Campervan.
Baca Juga: 5 Kegiatan Pertama di 2019
Bagaimana? Seru kan ya tinggal di motorhome? Kita berkreasi sepuas-puasnya, belajar mengendalikan ego, listrik tenaga matahari dan hemat air, traveling sesuka hati, dan karena itu bisa menikmati sunrise (dan sunset) dari mana pun lokasi yang diinginkan. Manapula pasti kita bisa sombong sedikit lah sama orang lain karena punya rumah yang unik mirip bekicot haha. Satu yang pasti, kalau ada bencana bisa mengungsi membawa rumah sekalian *pikiran gila*.
Siapa tahu suatu saat keinginan ini akan terwujud. Amin.
Cheers.