Hari Raya, baik Idul Fitri maupun Natal, di Kota Ende tidak berpatokan pada kalender apalagi pada emosi dinosaurus yang tidak stabil. Maksud saya adalah, silaturahmi dan/atau open house, akan terus berlangsung sampai satu minggu lamanya. Waktu masih kecil saya bingung melihat orang-orang masih datang ke rumah pada hari ketiga, keempat, kelima, setelah Idul Fitri. Setelah dijelaskan sama Mamatua baru saya paham. Bahwa terkadang dua hari tidak cukup untuk bersilaturahmi ke semua rumah keluarga, tetangga, teman-teman, dinosaurus, hingga Isla Nublar.
Baca Juga: 5 Yang Unik dari Ende (Bagian 2)
Dengan berlalunya tanggal 25 Desember 2018, kini giliran kita semua menantikan Tahun Baru 2019. Telah banyak teman blogger yang menulis resolusi 2019. Saya pun termasuk, menulis ringan tentang 2019 Tetap Nge-blog. Tentu saja 2019 saya tidak hanya tetap nge-blog. Tetap bersahabat dengan dinosaurus salah satunya.
Inilah tahun kebangkitan dinosaurus. Api dari ritus kebangkitan ini masih terus menyala. Saya pikir lucu juga, setelah lama bermain gila dengan blog ini, kemudian baru mulai mengajaknya serius ke pelaminan menyongsong masa depan yang lebih baik. Duileeeeh haha. Semua peristiwa yang terjadi dalam hidup manusia itu pasti penting. Namun, tentu saja selalu ada yang lebih menonjol. Peristiwa yang benar-benar membahagiakan maupun yang sangat menampar (memotivasi).
Mari kita mulai:
1. Semangat Nge-blog
Nomor satu. Semangat nge-blog. Sekitar Februari 2018 saya dan dinosaurus kembali ke peradaban ranah blog setelah ritus kebangkitan dilakukan. Anggap saja sebagai pelunasan hutang karena sebelumnya sering sekali saya mengabaikan blog ini. Bukankah perasaan yang diabaikan itu jauh lebih sakit ketimbang ditinju? Haha. Eh, bukan pengalaman pribadi yaaa. Bukaaan.
Gara-gara kembali (rajin) nge-blog, jadi punya banyak teman baru. Mengenal Risna dengan Sukaraja-nya, Himawan Sant dengan Trip of Mine, Pak Martin di Kaka Vila, ada pula Mamak Bowgel Ewafebri yang fokus menulis tentang Bullet Journal, serta teman-teman lainnya dari Komunitas Blogger Perempuan. Tentu tetap menjalin hubungan baik dengan teman blogger sejak zaman purba seperti Om Bisot dan Kak Anazkia.
2. DEBM
Diet Enak Bahagia Menyenangkan atau DEBM. Kalian bisa mencari tahu tentang diet ini di Facebook. Gara-gara diet ini gula darah saya bisa turun, bobot pun berkurang, bahkan kondisi mata menjadi lebih baik karena setiap hari saya mengkonsumsi telur.
3. Kelas Blogging
Tahun 2018, bersama Kak Anazkia dan Om Bisot, membuka kelas blogging melalui WAG. Pertama Kelas Blogging NTT (Angkatan I dan Angkatan II), lalu ada Kelas Blogging Flopala, Kelas Blogging dan Fotografi Menwa, dan terakhir Kelas Blogging Online. Di kelas blogging saya tidak saja menjadi salah seorang mentornya, tetapi juga turut belajar lagi dan lagi. Rasanya senang sekali kembali berinteraksi dengan banyak orang yang mau belajar blog. Jadi ingat zaman dulu, dari sekolah ke sekolah, dari komunitas ke komunitas, mahasiswa hingga dosen, saya menjadi pemateri untuk belajar membikin dan mengelola blog. Seperti CLBK. Hahaha.
4. Olah Raga
Hyess! Olah raga ini penting. Tahun 2018 saya kembali melakukan JMKK (Jalan Malam Keliling Kota) yang kadang diganti dengan menari sendirian di dalam kamar. Kalau menari sendirian di luar kamar nanti dihina sama Thika hahaha. Olah raga ini penting karena sehari-hari pekerjaan saya lebih lengket sama kursi dan laptop atau komputer.
5. Wisuda
Akhirnya. Setelah menunggu selama satu tahun usai ujian skripsi, hari wisuda pun tiba. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Hehe. Mengejar S2 bukan prioritas sih, tapi kalau ada kesempatan ... boleh lah ... kelak.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Harus Nge-blog
Terima kasih Allah SWT atas semua peristiwa di tahun 2018. Yang baik, Alhamdulillah. Yang buruk, pun Alhamdulillah. Keduanya sama-sama mengajarkan kita pelajaran yang tidak diperoleh di bangku sekolah. Pelajaran yang mahal karena dibayar dengan waktu.
Sampai jumpa nanti di KALEITUTEHSKOP!
Hai 2019 *lambai-lambai tangan* kita akan berjumpa, Insha Allah, dalam suasana yang lebih baik dan penuh harapan. Apa saja resolusi saya di tahun 2019?
1. Tetap bersyukur pada Allah SWT.
2. Tetap nge-blog.
3. Mencoba berkreasi dengan batu.
4. Rajin ngantor :D
5. Beli mobil.
Mohon maaf, yang nomor lima itu terketik oleh jari tanpa konfirmasi ke otak. Kata si jari, "Siapa tahuuuu Abang Nanu Pharmantara serius menjual mobil lamanya untuk kau tooo. Judulnya beli mobil bekas."
HA HA HA ...
Bagi saya, resolusi mungkin dapat berubah, namun resolusi merupakan panduan dasar langkah kita ke depan.
Bagaimana dengan kalian, kawan? Apa pencapaian kalian di tahun 2018, dan apa yang hendak kalian lakukan di tahun 2019? Pencapaian di tahun 2018, seremeh apa pun itu, patut kita rayakan. Resolusi untuk tahun 2019, sesederhana pun, boleh kita tulis sebagai pengingat bahwa kita pernah berharapan ... andaikata tidak terwujud ya tidak apa-apa. Selama Allah SWT masih memberi kesempatan untuk mewujudkannya, lakukan di lain kesempatan.
Baca Juga: 5 Tanaman Dapur di Rumah
Selamat menikmati Kamis yang manis :)
Cheers.