Dulu, akhir 90-an, belum semua Orang Ende bisa online sepuas-puasnya. Internet adalah sesuatu yang langka, lebih langka dari air bersih. Karena, sumber air masih lebih dekat dibandingkan sumber internet. Qiqiqiq. Warnet pertama dibuka oleh Kantor Pos dengan tarif Rp 11.000 per jam. Tarif segitu dianggap murah karena setiap kali ke sana, untuk sepuluh unit komputer, kadang saya harus mengantri. Setiap kali ke Kantor Pos (alm.) Bapa hanya bisa melirik pasrah karena dompetnya teraniaya. Harus begitu, ketimbang anak gadisnya penasaran apa itu 'www' atau apa itu 'http://' berikut nama domain dari situs-situs yang terpampang di majalah Hai, majalah Gadis, dan majalah Aneka Yess!
Baca Juga:
Kadang-kadang saya tidak ke Kantor Pos melainkan ke Kantor Telkom tempat (alm.) Kakak Toto Pharmantara bekerja. Itu pun harus malam hari kami pergi ke kantornya untun online satu atau dua jam. Kakak Toto hanya bisa melihat sambil geleng-geleng kepala. Rasa ingin tahu saya memang besar, dan saya harus tahu sendiri, tidak bisa sekadar puas sama omongan orang tentang internet.
Sekitar tahun 2002-an, Koperasi Pegawai Telkom Ende membuka warnet. Warnet Kopegtel namanya. Mereka menggunakan Telkomnet Instan untuk koneksi internet super lelet. Saya sampai hafal iklannya:
Kosong delapan kosong sembilan delapan sembilan empat kaliiiiii ... Telkomnet Instan!
Saya pernah bekerja sebagai operator di Warnet Kopegtel. Makanya tidak heran apabila saya dikenal sebagai perusuh di mIRC terutama di Undernet (waktu itu mau ke Dalnet tapi kadang malu *halah*). Tarif di Warnet Kopegtel waktu itu adalah sebesar Rp 12.000 per jam. Kemudian terakhir, setelah resign, saya dengar menjadi Rp 7.000 per jam.
Sekitar tahun 2012 saya paling suka online di rumah Babe (Kakak) Didi Pharmantara karena wi-fi mereka selalu hidup dengan password yang sudah diatur di Samsung Tab 3 milik saya yang kelindas fuso itu. Urusan mengunduh apa pun menjadi lebih mudah *ketawa raksasa*. Gratis ini.
Lalu, apa hubungannya dengan judul pos?
Setelah dulu sempat pakai internet dari Flexi dan berhenti karena Flexi pun berhenti beroperasi di Kota Ende, saya lebih stabil menggunakan paket internet dari Telkomsel (kartu yang saya pakai). Setiap hari saya menggunakannya. Pemakaiannya normal sih, cukup Rp 100.000 untuk satu bulan pemakaian. Kecuali Hooq, saya membeli paket videomax terpisah dari paket data internet pemakaian reguler. Hehe. Kakak Didi Pharmantara yang bekerja di Telkom Akses menyarankan saya untuk memasang IndiHome tapi ... nantilah.
Karena nge-blog menggunakan smartphone bukan keahlian saya, maka saya selalu menghubungkan hotspot pribadi dari smartphone ke laptop. Awalnya nama hotspot pribadi ini hanya 'Tuteh' lantas berubah menjadi 'Encim Galak'. Suatu saat saya membaca artikel dari salah seorang anggota Kumpulan Emak Blogger tentang nama hotspot pribadi. Saya lupa nama Emak si penulisnya. Kepikiran iseng mengganti nama hotspot ini dengan 'tuteh-pharmantara.blogspot.com' haha. Panjang ya? Ternyata ada yang nyeletuk: itu apa, Ncim? Maka saya menjelaskan tentang blog ini.
Sampai di sini, apakah kalian sudah paham?
*terdengar suara jawaban*
Hah? Belum paham? Masa sih?
Jadi begini, mengaktifkan hotspot pribadi dengan nama hotspot yang merujuk pada blog atau situs kita, akan membantu menambah pengunjung blog. Dengan sendirinya itu akan terjadi karena orang-orang bakal penasaran. Apalagi jika kalian ikutan pesta / resepsi pernikahan begitu, hidupkan saja hotspot pribadi yang tentunya harus di-password. Percayalah, semakin ke sini, orang-orang ke pesta hanya sekadar hadir, tapi pikiran dan tangan mereka ada di smartphone.
Mengaktifkan hotspot pribadi di tempat umum (password pasti) dengan nama hotspot merujuk pada blog atau situs bakal bermanfaat untuk meningkatkan pengunjung blog. Efektif atau tidak, bukan masalah, yang jelas pasti ada yang penasaran, terkhusus anak-anak pengguna smartphone yang selalu mencari wi-fi gratis di mana pun mereka berada.
Bagaimana? Mau melakukannya juga? Harus, donk! Apalagi bagi kalian yang sudah punya domain sendiri kan enak itu tautannya pendek sekali seperti http://tripofmine.com punya si Himawan hehehe.
Semoga bermanfaat!
Cheers.
Buat Hotspot dengan nama URL blog? we...we...ini gagasan yang bagus menurut saya, apa lagi jika hotspot ter sebut bisa kita bagi-bagikan secara berbayar dengan tarif yang murah, ini tentu secara tidak langsung sama dengan mempromosikan brand blog kita...
BalasHapusBetul hahaha. Tapi untuk pakai tarif mungkin tidak, tapi sekadar mempromosikan saja agar mereka tahu :p mana pula url blog saya panjang bener :P
HapusIne jika boleh meminta bisakah buat tutorialnya kwkwkw, ini bermanfaat tapi saya tidak mengerti menggunakannya... kalau ada waktu bagi-bagi ilmunya lewat tutorial ko..
BalasHapusLewat indihome bisakah?
Maaf jujur saya tak paham dengan hal-hal seperti ini.
#menunggututorialnya heheh
Nanti saya coba buatkan ya pak guru. Hehehe. Kalau biasa hubungkan smartphone ke laptop, misalnya, mudah, tinggal ganti nama hotspotnya saja.
HapusWah, penting ini... sekaligus mempromosikan blog kita.
BalasHapusBetul hehe. Terlihat sepele kan ya, tapi punya manfaat yang baik. Dan tidak bikin repot, tidak bikin capek! :D
Hapus