Pakaian tradisional Kabupaten Ende tapi topinya bernama Ti'i Langga dari Pulau Rote. Kata Om Ito si pemilik topi, ini topinya Bapak Victor Laiskodat (Gubernur terpilih NTT) yang diberikan kepadanya. Kalau Om Ito bohong, bukan salah saya yang menulis ini, hahahaha.
Dari pos yang ini kalian pasti tahu bahwa Universitas Flores (Uniflor) telah berusia 38 tahun (didirikan 19 Juli 1980). Acara puncak Dies Natalies Universitas Flores dilaksanakan Hari Sabtu, 21 Juli 2018, dengan Misa Syukur sekaligus pelantikan Rektor baru. Acaranya berlangsung sangat-sangat meriah, dimulai dengan tarian dari daerah Lamaholot mengiringi langkah calon Rektor dan sejumlah pejabat di gerbang Kampus I menuju pintu masuk Auditorium H. J. Gadi Djou, lalu disambut oleh Bapak Theo Uheng (dosen senior Uniflor) menggunakan bahasa daerah Lamaholot (kalau salah, mohon koreksi), selanjutnya Misa Syukur yang dipimpin oleh Pater John Ballan, SVD.
Bersama Mami Galak; Flory Dida.
Pada saat Misa Syukur, tepatnya usai kotbah tentang solidaritas antar umat beragama dalam hal kerukunan beragama para dosen dan karyawan yang bekerja di Uniflor, diselingi dengan pelantikan Rektor Uniflor yang baru oleh Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) Dr. Laurentius Gadi Djou, Akt. Rektor Uniflor terlantik adalah Bapak Dr. Simon Sira Padji, M.A. dan Wakil Rektor Bidang Akademik Bapak Yohanes Laka Suku, S.T., M.T. Usai pelantikan, Misa Syukur dilanjutkan hingga selesai. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Yapertif. Pada saat memberikan sambutan, Bapak Lori Gadi Djou mengajak semua yang
hadir untuk menyanyikan lagu Rumah Kita. Terharu ... mata saya sampai
berkaca-kaca. Ini dia videonya:
Lebih baik di Unifloooooorrrr ... rumah kita sendiriiiiiii.
Baca Juga:
Dilanjutkan dengan sambutan dari Bupati Ende terpilih Bapak Marsel Petu dan tentu
saja hiburan. Sebelum makan siang bersama, ada acara launching tampilan website Uniflor yang baru. Oia, beberapa hari ini saya dimintai bantuan oleh UPT EDP untuk membikin video launching ini, ada dua versi, yang panjang dan yang pendek.
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya bahwa kegiatan-kegiatan di Uniflor itu selalu menyenangkan; ada ibadah, makan-makan, dan kerja bakti/bakti sosial. Untuk acara-acara khusus seperti upacara Hari Besar Nasional maupun perayaan Misa Syukur atau Lebaran bersama, kami wajib memakai pakaian adat. Kadang wajib pakaian adat Ende, kadang wajib pakaian adat dari asal masing-masing, pernah wajib memakai kebaya, hehehe. Tergantung dari surat edaran Rektor. Pada awal pos kalian bisa melihat saya memakai pakaian tradisional Ende dengan baju yang tidak dimasukkan ke dalam sarung, dan topi Ti'i Langga.
Di Uniflor, perayaan seperti ini akan berakhir dengan ber-gawi bersama. Gawi adalah tarian persaudaraan yang biasanya dilakukan menjelang panen tapi kemudian menjadi tarian wajib di setiap acara. Selanjutnya? Terserah anda hahaha. Mau joged, mau Ja'i (tarian khas daerah Bajawa), atau mau Rokatenda juga boleeeeh. Atau ... mau goyang syantik? Boleh! Tidak ada yang larang! Kalau lapar boleh makan lagi? Boleh! Asal tidak malu saja hahaha.
Tapi saya tidak ikutan acara joged-sehat itu karena sudah pulang duluan. Tapiiii sebelumnya saya sudah joged duluan:
Haha, makasih @jouditha yang sudah memposnya di InstaStory.
Sebenarnya habis joged kesurupan ini saya mau langsung pulang tapi tergoda pengen foto bersama pimpinan Kabupaten Ende, akhirnya minta bantuan @jouditha untuk memotretnya. Asyiiiikkkk. Terima kasih Bapak berdua:
Akhirnya saya pun pulang. Perut kenyang, hati senang. Padahal acara masih lanjut sampai sore hari. Pokoknya bahagia sekali karena video yang saya buat ditayangkan, bisa foto bareng pemimpin Kabupaten Ende, dan bisa haha hihi bersama. Oia, karena dari rumah saya membawa kuaci merek Rebo, maka ada kali sekitar puluhan orang terjangkiti virus ngemil kuaci Rebo hahaha. Kacau benerrrrrrr.
Yah ... mau nulis apa lagi?
Saya akan selalu mencintai Uniflor :)
Cheers.