Gambar diambil dari sini.
Menulis tentang Do It Yourself (DIY) dan kerajinan tangan mustahil dipisahkan dari yang namanya life hack. Jadi, kita tidak saja dapat meretas akun Facebook atau akun e-mail orang, tetapi juga meretas hidup sendiri agar menjadi lebih mudah. Out of the box, it's a must. Dan siapa pun yang gemar dengan DIY pasti mencintai life hack ini. Come on, apakah karena tidak punya payung lantas kita harus membiarkan tubuh sendiri basah? Kan masih ada daun pisang! Apakah karena kita tidak punya uang untuk beli sofa mahal lantas menyerah dengan keadaan? Kan masih ada peti kayu/keler! Life hack bertujuan untuk mempermudah hidup umat manusia.
Baca Juga:
Adalah akun 5 Minutes Craft (di Instagram, Facebook, Youtube, dan lain-lain) yang gemar mengunggah ragam video tutorial tentang craft, life hack, dan DIY. Saking ngetopnya akun ini, setiap kata kunci pencarian menggunakan tiga kata di atas, pasti video mereka paling pertama nongol. Artinya, melalui dunia maya mereka sudah sukses meraup keuntungan yang banyak. Keuntungan ini sebenarnya bukan keuntungan semata, tetapi karena mereka berbagi video yang sangat bermanfaat bagi umat manusia. Ini adil.
Lantas, kenapa orang-orang menjadi begitu tergila-gila sama video dan konsep life hack? Ini dia alasannya menurut saya, selain life hack itu mempermudah kehidupan sehari-hari.
1. Unik
Life hack memang identik dengan keunikannya. Bagaimana tidak unik? Ketika satu barang ternyata bisa banyak fungsinya, yangmana fungsi lain itu sama sekali tidak terpikirkan oleh kita, pasti unik. Contohnya? Contoh life hack yang sudah saya lakukan itu banyak, salah satunya adalah tempat air wudhu menggunakan galon mini.
Galon mini ini dilubangi pada bagian bawah menggunakan besi panas. Kemudian buka tutupannya. Cara mengisi air, lubangnya ditutupi dengan jari, kemudian mengisi airnya, setelah penuh ditutup rapat, baru dilepaskan jarinya di lubang tadi. Voilaaaa, air tidak akan keluar dari lubang tersebut. Kalau mau wudhu, tutupannya dilonggarin dan otomatis air akan mengucur dan dipakai berwudhu. Selesai berwudhu, silahkan tutup rapat kembali.
Contoh lainnya adalah membuat wall organizer tepat di atas meja kerja di kamar yang memuat barang-barang kecil yang selalu saya butuhkan setiap hari sehingga tidak perlu mencari ke sana kemari. Barang-barang itu seperti cottonbud, tusuk gigi, pinset, minyak penyembuh, jam tangan, kartu pegawai dan flashdisk, peniti dan pentul jilbab, kalung, tinta printer, dan lain sebagainya.
Hidup menjadi lebih mudah. Kapan pun butuh, tinggal berdiri dan ambil. Life hacks melalui craft dan DIY :D
2. Mudah dilakukan.
Menurut saya sih begitu. Mudah dilakukan. Apalagi jika barang-barangnya ada di rumah. Misalnya pasta gigi yang bisa dipakai sebagai obat pembersih sepatu dan celah dinding keramik. Atau electric nailer (bor listrik) yang bisa digunakan untuk berbagai hal termasuk dipasangkan sikat gigi untuk menggosok celah keramik di dinding. Atau, gunakan klip binder untuk alas keyboard komputer seperti gambar di bawah ini.
Kalau yang satu ini saya harus lakukan setiap kali mengganti plasti alas tempat sampah. Alas bagian bawahnya dengan kertas koran agar sampah yang masih ada airnya lekas diserap :D
Mudah bukan?
Hidup memang menjadi lebih mudah dengan meretasnya :D huhuy. Seperti yang saya tulis di awal pos ini; come on,
apakah karena tidak punya payung lantas kita harus membiarkan tubuh
sendiri basah? Kan masih ada daun pisang! Apakah karena kita tidak punya
uang untuk beli sofa mahal lantas menyerah dengan keadaan? Kan masih
ada peti kayu/keler!
Semoga bermanfaat!
Cheers.
Wall organisizernya cantik cuman bahn kardusnya kurang tebel sist jd masih lentur
BalasHapusIyak betul sekali hahaha. Sudah lama pula dan memang kurang tebal jadi melengkung. Tapi lumayaaan membantu sangat :D
Hapus