Kisah 1001 Malam yang Melegenda

Siapa sih yang tidak tahu Kisah 1001 Malam? Kalaupun ada yang tidak tahu tapi tokoh-tokoh berikut ini pasti tahu kan? Apalagi si Abu Nawas yang kesohor banyak akal itu. Rasa-rasanya si Abu Nawas ini kalau benar ada di jaman sekarang, bakal bikin dunia tambah ramai. Saya selalu heran sekaligus kagum dengan pola pikirnya Abu Nawas, bagaimana dia menemukan solusi untuk keluar dari lobang semut sekalipun.

Baca Juga:

Buku Yang Memotivasi

Sisi Lain Dunia Gulat Dalam Dangal

Berpolitik Pada Semua Lini

Wikipedia menulis:

merupakan sastra epik dari Timur Tengah yang lahir pada Abad Pertengahan. Kumpulan cerita ini mengisahkan tentang seorang ratu Sassanid, Scheherazade yang menceritakan serantai kisah-kisah yang menarik pada sang suami, Raja Shahryar, untuk menunda hukuman mati atas dirinya. Kisah-kisah ini diceritakannya dalam waktu seribu satu malam dan setiap malam Scheherezade mengakhiri kisahnya dengan akhir yang menegangkan sehingga sang raja pun selalu menangguhkan perintah hukuman mati pada diri Scheherazade.Buku Seribu Satu Malam terdiri dari kumpulan-kumpulan kisah dengan tokoh yang berbeda dan alur cerita yang menarik. Di dalamnya termasuk legenda, fabel, roman, dan dongeng dengan latar yang berbeda seperti Baghdad, Basrah, Kairo, dan Damaskus juga ke Cina, Yunani, India, Afrika Utara dan Turki.

Buku yang saya review hari ini (seperti foto sampulnya pada awal pos) berjudul One Thousand and One Arabian Nights atau yang lebih kita kenal dengan Kisah 1001 Malam. Ditulis oleh Geraldine McCaughrean terbitan Elex Media Komputindo dengan alih bahasa oleh Dewanti Diah Ayu Purwanti. Buku setebal 314 halaman ini berisi cerita di dalam cerita. Banyak yang mengira Kisah 1001 Malam ini hanyalah cerita-cerita tentang perjalanan Sinbad atau kisah-kisah lucu Abu Nawas. Padahal ceritanya tentang Raja Shahryar yang selalu membunuh istrinya (permaisuri) setelah dinikahi.

Setelah menikahi Shahrazad, Raja hendak mengeksekusi istrinya itu. Tapi Raja Shahryar tertarik pada percakapan Shahrazad dan adiknya yang bernama Dunyazad sebelum Shahrazad dieksekusi oleh algojo atas perintah Raja Shahryar.

Raja Shahryar yang penasaran tentang cerita-cerita yang diceritakan oleh Shahrazad kepada Dunyazad. "Cerita tentang Sinbad si pelaut, suamiku tercinta." Alhasil, algojo disuruh pulang dan Raja meminta Shahrazad untuk bercerita setelah Raja kembali ke istana. "Shahrazad, hatiku berkata ingin mendengarkan cerita tersebut. Tapi aku menghadiri perkumpulan istana. Kau akan bercerita padaku malam ini? Algojo, kembalilah besok pagi." 

Dari situ lah cerita demi cerita mengalir setiap malam sehingga Raja Shahryar selalu batal untuk mengeksekusi Shahrazad dari hari ke hari karena penasaran sama kelanjutan cerita-cerita tersebut. Makanya saya bilang ini cerita di dalam cerita. Shahrazad sangat cerdik dan bijaksana. Dia membikin sang Raja jatuh cinta padanya melalui cerita-cerita (Kisah 1001 Malam). Pada akhirnya Raja tidak jadi membunuh Shahrazad dan mereka hidup bahagia.

Buku One Thousand and One Arabian Nights jarang masuk di lemari. Dia selalu beredar di sekitar rumah; di kasur, di atas teve, di atas meja, kadang nyelip antara kasur dan dinding. Karena apa? Karena cerita-ceritanya ringan dan sangat menghibur, dapat menjadi pengantar tidur juga. Cerita-cerita di dalamnya tidak bikin kita bosan. Meskipun sudah dibaca berkali-kali, masih tetap ada keinginan untuk terus membacanya.

Buku ini lumayan lah untuk mengisi weekend kalian. Selamat berakhir pekan, kawan :)

Cheers.