#PDL Makam Sunan Gunung Jati

#PDL adalah Pernah Dilakukan. Tulisan ringan tentang apa saja yang pernah saya lakukan selama ini, terutama tentang perjalanan ke tempat-tempat di luar Kota Ende.

***   

Kembali lagi pada cerita perjalanan keliling Provinsi Jawa Barat, gratis, akibat lolos menjadi salah satu dari 66 Petualang ACI Detik Dot Com pada tahun 2010 silam. ACI adalah Aku Cinta Indonesia, program yang merupakan salah satu upaya agar anak Indonesia lebih mencintai negerinya sendiri, lebih mengagumi negerinya sendiri, yang sayangnya berlangsung hanya dua periode saja yaitu 2010 dan 2011. Saya angkatan 2010. Dari puluhan ribu pendaftar dan lolos menjadi salah satu Petualang ACI adalah berkah meskipun saya tahu banyak jiwa yang kecewa karena tidak lolos. Kenapa harus Tuteh yang udik itu sih yang lolos? Mungkin karena orang udik juga perlu diberikan kesempatan jalan-jalan gratis hahaha.

Kalau minggu lalu saya bercerita tentang tahu gejrot di Cirebon, maka sekarang akan bercerita tentang Makam Sunan Gunung Jati sebagai salah satu wisata religi yang patut dikunjungi. Di Provinsi NTT sendiri ada wisata religi populer seantero dunia namanya Semana Santa, wisata religi yang digelar menjelang Paskah, di Kota Larantuka (Ibu Kota Kabupaten Flores Timur). Tahun 2011 saya pernah mengikuti Semana Santa dan mengagumi semua hal tentangnya, termasuk peraturan pemerintah setempat yang mewajibkan penduduk membuka pintu rumah untuk tamu atau wisatawan yang tidak kebagian hotel/motel dan tempat menginap lainnya. Itu keren, kawan.

Kembali ke Makam Sunan Gunung Jati ...

Tahun 2010 salah satu destinasi wisata saya dan Acie (teman satu tim) adalah Makam Sunan Gunung Jati. Ulasan lengkap perjalanan kami ke sana dapat kalian baca di sini. Ada sekitar lima foto hasil jepretan Acie yang turut dipos di artikel tersebut. Dan, satu foto yang tersisa dari perjalanan itu dapat kalian lihat pada awal pos ini. Saya dimintai Acie untuk menjadi model obyek di depan dinding berkeramik bernilai artistik itu. Keramik-keramik itu dari Cina loh. Ya kalau mau tahu cerita lengkapnya, baca artikelnya saja. Bukan bermaksud promosi tulisan di Detik Travel, tapi artikel itu memang lengkap.

Apa yang paling saya ingat dari traveling ke Makam Sunan Gunung Jati?

Yang pertama adalah auranya. Auranya beda banget ketika kaki saya melangkah memasuki areal makam, di mana di halamannya juga berjejer nisan (makam) lainnya. Dalam hati saya waktu itu; Ya Allah SWT, tidak bisa bertemu langsung dengan Sunan Gunung Jati, tidak apa-apa ... bisa ke tempat ini saja sudah bersyukur setengah mampus!

Yang kedua adalah aneka keramik yang ada di sana, apalagi yang ada di dinding seperti foto di atas. Itu nyeni banget yak? 

Yang ketiga adalah pintu. Ada lapisan pintu-pintu dan dinding yang melindungi Makam Sunan Gunung Jati. Pintu itu begitu besar dan megah, dan bagi saya terlihat semacam body guard yang siap menghancurkan siapapun yang berniat jahat. Tapi ... namanya juga berziarah, siapa sih yang tega berniat jahat?

Yang keempat adalah peziarahnya. Peziarahnya sangat banyak! Waktu itu penjaga makam tidak dapat mengijinkan kami untuk masuk ke pintu berikutnya saking banyaknya peziarah. Setelah berwudhu peziarah biasanya membacakan shalawat bersama-sama di depan pintu makam. Ah, pengalaman ini belum tentu terulang. Tapi kalau ditanya apakah saya mau ke sana lagi ... tentu mau lah.

Bagi kalian yang berdomisili di Pulau Jawa terkhusus Provinsi Jawa Barat, bisa memanfaatkan waktu libur Idul Fitri ini untuk pergi ke sana. Wisata religi lah sesekali hehehe.

Cheers.