Bicara soal menu sahur, pada pos kemarin, tentu kurang afdol kalau tidak menulis tentang menu buka buasa. Menu buka puasa ada dua; ringan dan berat. Menurut saya loh ya ini, entah menurut kalian. Berdasarkan pengalaman pribadi. Pada saat buka puasa, menu andalan biasanya yang serba manis dan setengah kenyang seperti aneka es dan kudapan manis atau gorengan. Sedangkan menu beratnya disantap setelah Shalat Isya atau setelah Shalat Tarawih. Itu merupakan kebiasaan yang berlaku di rumah kami sejak dulu kala. Hampir tidak pernah kami buka puasa langsung menyantap nasi. Sudah pasti perut menolak mentah-mentah! Apalagi kalau nasinya mentah. Lagi pula antara waktu berbuka dan Shalat Maghrib begitu dekat. Mana sempat?
Apa saja menu buka puasa di rumah kami?
Cedikot. Eh ... cekidot!
1. Es Ketan Merah
Suatu kali saya ngepos di media sosial Facebook soal buka buasa dengan es ketan merah. Ada yang bertanya tentang resep es ketan merah ini. Saya hanya tertawa geje. Duileh, hanya untuk saya seorang (karena Indra buka puasa di kantor, Thika buka puasa di kampus) mana pula membikin es ketan merah? Dibeli saja lah. Lebih praktis, sudah ada takarannya (per gelas), dan rasanya enak. Bikin sendiri pun belum tentu seenak yang dibeli karena saya tidak punya bakat memasak. Haha.
Di Ende, ada banyak lokasi orang berjualan takjil. Salah satu lokasi favorit saya terletak di Jalan Banteng, bersama-sama takjil yang dijual itu milik Mbak Yanti, Yusti (sahabat baik saya), dan beberapa orang lainnya. Menu takjil yang dijual pun bermacam seperti kolak, es buah, dan tentu saja es ketan merah favorit saya. Oleh karena itu, hampir setiap sore saya membeli es ketan merah ini, diminum setelah atau sebelum meneguk kopi susu. Beda sama Indra dan Thika yang lebih suka es buah atau es sirup + susu.
2. Es Buah
Es buah? Iya, kami menyebutnya es buah, mungkin kalian menyebutnya sop buah. Hanya beda nama, tapi isinya sama saja: aneka potongan buah + susu + sirup + es. Kadang ada yang tidak memakai susu. Kadang ada pula yang menjual es kelapa + susu + buah. Tergantung masing-masing selera, selama enak dan dapat menghilangkan dahaga sesaat, ya silahkan dicoba.
Kadang kami membikin es buah.
Lebih sering dibeli, karena kami enggan ribet, di lokasi penjualan takjil favorit di Jalan Banteng itu. Bukannya kami anti membeli di tempat lain, hanya saja karena di Jalan Banteng itu sekalian bisa membeli kudapan yang lain sehingga tidak buang waktu sana-sini.
3. Es Sirup + Susu
Es sirup + susu tidak pernah kami beli, tapi bikin sendiri. Tugas Thika Pharmantara yang membikinnya. Cara bikinnya juga mudah dan semua orang juga tahu. Hanya air dicampur sirup dan susu, lantas disimpan di dalam kulkas. Es sirup + susu ini bertahan cukup lama karena dibikin seceret, bisa sampai sahur haha. Tapi saya jarang meminumnya, karena lebih suka kopi susu panas yang diselingi dengan es ketan merah.
4. Lumpia + Tahu Isi
Lokasi penjualan takjil di Jalan Banteng seperti yang saya tulis di atas juga menjual aneka kudapan. Salah duanya; lumpia dan tahu isi. Lumpia dan tahu isi yang dijual rasanya beda sama tempat lain; enak dan gurih. Indra, Thika, dan tentu saja saya, paling suka membeli lumpia di tempat itu. Enam puluh lima persen selama Ramadhan, setiap buka puasa diisi dengan lumpia dan tahu isi.
Lokasi penjualan takjil di Jalan Banteng seperti yang saya tulis di atas juga menjual aneka kudapan. Salah duanya; lumpia dan tahu isi. Lumpia dan tahu isi yang dijual rasanya beda sama tempat lain; enak dan gurih. Indra, Thika, dan tentu saja saya, paling suka membeli lumpia di tempat itu. Enam puluh lima persen selama Ramadhan, setiap buka puasa diisi dengan lumpia dan tahu isi.
5. Aneka Kudapan Manis
Sejak diet DEBM saya jarang makan kudapan manis seperti bronis, klepon, kue jongko, dan lain sebagainya. Kakak Niniek sering membawa kudapan manis ini ke rumah menjelang buka puasa. Saya boleh lah menyomot satu dua hehe. Tapi tidak bisa banyak-banyak. Kudapan manis ini biasanya bertahan sampai sahur, kadang sampai keesokan hari. Kalau kelebihan kami menyimpannya di kulkas, teman minum kopinya Mamasia. Hehehe.
Sama dengan saat sahur, menu buka puasa itu tergantung pada selera masing-masing. Banyak keluarga yang anggota keluarganya banyak memilih untuk menyiapkan sendiri menu buka puasa. Itu bikin saya iri. Karena orangnya kan banyak. Tapi kalau orangnya sedikit semacam di rumah kami, belum tentu bisa seperti itu. Kalau dulu sih kami seperti itu, menyiapkan menu sahur dan buka puasa bersama-sama, semua orang kebagian tugas menyiapkan ini-itu. Tapi sekarang sih jarang.
Bagaimana dengan menu buka puasa kalian? Kolak pasti yaaa wajib ada! Bagi dooonk :D
Cheers.
Sama dengan saat sahur, menu buka puasa itu tergantung pada selera masing-masing. Banyak keluarga yang anggota keluarganya banyak memilih untuk menyiapkan sendiri menu buka puasa. Itu bikin saya iri. Karena orangnya kan banyak. Tapi kalau orangnya sedikit semacam di rumah kami, belum tentu bisa seperti itu. Kalau dulu sih kami seperti itu, menyiapkan menu sahur dan buka puasa bersama-sama, semua orang kebagian tugas menyiapkan ini-itu. Tapi sekarang sih jarang.
Bagaimana dengan menu buka puasa kalian? Kolak pasti yaaa wajib ada! Bagi dooonk :D
Cheers.