Pada tahun 2003, Nielsen-Net memasukan aplikasi ini ke dalam daftar 10 apliksi internet terbaik. Dalam catatan CNET, aplikasi ini diunduh sebanyak 9.129.578 kali. Itu informasi dari Wikipedia tentang mIRC, sebuah perangkat lunak untuk Internet Relay Chat atau percakapan dalam jaringan (daring) yang beroperasi di sistem operasi Windows. mIRC diciptakan tahun oleh Khaled Mardam-Bey pada tahun 1995. Tiga tahun kemudian, 1998, seorang perempuan dari kota kecil Ende mulai mengenal mIRC. Dia mencoba banyak server, merusuh di banyak channel, bermain trivia, mengunduh lagu, dan menjalin pertemanan dengan banyak orang. Nama perempuan itu adalah Tuteh Pharmantara. Haha. Perempuan yang tidak bisa disebut cantik, nyebelin sih iya.
*dijumroh berjamaah*
Kepanjangan mIRC adalah Internet Relay Chat. Lantas, huruf 'm'-nya apa donk? Berdasarkan FAQ dari situs resmi mIRC sendiri, huruf itu melambangkan 'moo'. Apa itu moo? Kamoo mungkin ya ... Oh, maaf, bukan kamoo. Moo mungkin suara sapi. Soalnya kalau sudah duduk di depan komputer sambil haha-hihi di mIRC, bisa betah banget macam sapi sedang merumput.
Netizen jaman sekarang mungkin belum pernah cobain mIRC. Bahkan, mereka mungkin tidak tahu sama sekali tentang mIRC.Mungkin itu sejenis lobak warna kuning. Mungkin adalah bukan kepastian. Jadi, kalau saya salah, maafkan. Siapapun yang belum pernah menggunakan mIRC, tidak akan tahu rasanya gebet-menggebet penuh hayalan tingkat tinggi tentang sosok yang sedang diajak atau mengajak pm (privat message). Misalnya, nickname @nyonya_galak bisa saja bukan perempuan, melainkan laki-laki baik hati yang ramah. Atau, nickname @sapi bisa saja bukan sapi. Haha. Ya iyalah. Bisa juga nickname @cowok_ganteng_banget ternyata seorang ibu yang sehari-hari mengurusi rumah tangga dengan dua anak. Hal-hal semacam itu terjadi sampai sekarang, ketika Facebook dan Twitter sama-sama menjadi Raja dan Ratu. Saking ngetopnya aplikasi chatting ini, T-Five sampai bikin lagu yang judulnya mIRC alias Malam Ini si Ramli Chatting Lagi.
Pertama menggunakan mIRC saya sering nongkrong di Dalnet, ngetem di beberapa channel, ngobrol ngalor-ngidul dengan nickname ini itu, dan seringnya main trivia. Tapi karena waktu itu koneksi internet di Kota Ende masih mengandalkan Telkomnet Instan, sering kalah main trivia karena nge-lag. Lantas saya mencoba Undernet. Di sinilah saya bertemu dengan orang-orang yang masih keep in touch sampai detik ini. Channel tempat saya ngetem di Undernet itu biasanya Indonesia dan Sederhana. Meskipun, sering banget saya nongkrong di Jember, Surabaya, atau Jakarta. Istilah 4 L (Lu Lagi Lu Lagi) sudah berlaku sejak dulu, karena rata-rata semua channel yang saya masuki dan ngetem isinya lu lagi lu lagi. 4L ini justru mendekatkan kami, sampai terjadilah gathering atau kopdar atau apalah namanya. Sampai saya menghadiri pernikahan salah seorang sahabat mIRC di Banyuwangi yang menikah pada 20062006. Mami Yovita Atmadjaja, yang sudah saya anggap sebagai sahabat, kakak, suhu. Saya juga punya kaos UNDERNET BERSATU yang dikirim oleh JC.
Nickname saya waktu itu adalah @tootyee. Ini nickname paling saya gemari sampai-sampai sepeda motor pertama saya ditempeli stiker nama ini, dan sepeda motor itu kemudian menjadi kejaran polisi karena suara knalpotnya bikin polusi kuping orang sekota. Yang jelas, nickname @tootyee pernah di-ban sama operator galak channel Indonesia-nya Undernet, nickname @hiho, gara-gara dianggap tukang bikin onar. Sebulan saya tidak bisa masuk ke Undernet. Galaunya sudah sampai pindah galaksi ck ck ck. Nickname saya berubah menjadi @tuteh setelah @naninu tanpa sengaja menulis: EH ADA TUTE.Akhirnya kalian tahu juga sejarah keberadaan nickname @tuteh di dunia maya.
Sejak Yahoo! merilis Yahoo!Messenger, mIRC mulai tergeser dari keseharian saya. Begitu kenal blog, 90% otak saya melupakan mIRC. Ada banyak mainan baru menyerbu kehidupan saya. Blog, Camfrog, Skype, Plurk, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Pada mainan baru itu, saya tidak sepenuhnya kehilangan teman-teman Undernet, toh kami pada akhirnya sama-sama menggunakan mainan baru ini. Itulah sebabnya sampai sekarang pun kami masih keep in touch. Semakin ke sini aplikasi layanan chatting juga banyak dan lebih mudah seperti BBM, WhatsApp, Line, WeChat, Telegram, dan lain sebagainya. Meski demikian adanya, jika sekarang ada yang menyentil kata mIRC, semua kenangan saya selama menggunakan layanan itu akan naik ke permukaan. Setidaknya, dari sebuah kota kecil di Pulau Flores, saya mengenal dunia ini, mengenal karakter berbeda dari teman-teman chatting, dan tentu saja dari mIRC untuk pertama kalinya saya bisa menunduh sebuah lagu berjudul Harus Sampai Di Sini dari Kia AFI. Lagu yang saya banggakan ke semua orang karena berhasil diunduh dari mRIC dengan penuh perjuangan dalam kelelahan koneksi dial up.
*dijumroh berjamaah*
Kepanjangan mIRC adalah Internet Relay Chat. Lantas, huruf 'm'-nya apa donk? Berdasarkan FAQ dari situs resmi mIRC sendiri, huruf itu melambangkan 'moo'. Apa itu moo? Kamoo mungkin ya ... Oh, maaf, bukan kamoo. Moo mungkin suara sapi. Soalnya kalau sudah duduk di depan komputer sambil haha-hihi di mIRC, bisa betah banget macam sapi sedang merumput.
Netizen jaman sekarang mungkin belum pernah cobain mIRC. Bahkan, mereka mungkin tidak tahu sama sekali tentang mIRC.
Si Ramli raja mirc di bumi ini.
Berteman sahabat sejati sebuah pc.
Setiap hari si Ramli online sampai pagi.
Seperti semedi lupa mandi lupa gosok gigi.
Pertama menggunakan mIRC saya sering nongkrong di Dalnet, ngetem di beberapa channel, ngobrol ngalor-ngidul dengan nickname ini itu, dan seringnya main trivia. Tapi karena waktu itu koneksi internet di Kota Ende masih mengandalkan Telkomnet Instan, sering kalah main trivia karena nge-lag. Lantas saya mencoba Undernet. Di sinilah saya bertemu dengan orang-orang yang masih keep in touch sampai detik ini. Channel tempat saya ngetem di Undernet itu biasanya Indonesia dan Sederhana. Meskipun, sering banget saya nongkrong di Jember, Surabaya, atau Jakarta. Istilah 4 L (Lu Lagi Lu Lagi) sudah berlaku sejak dulu, karena rata-rata semua channel yang saya masuki dan ngetem isinya lu lagi lu lagi. 4L ini justru mendekatkan kami, sampai terjadilah gathering atau kopdar atau apalah namanya. Sampai saya menghadiri pernikahan salah seorang sahabat mIRC di Banyuwangi yang menikah pada 20062006. Mami Yovita Atmadjaja, yang sudah saya anggap sebagai sahabat, kakak, suhu. Saya juga punya kaos UNDERNET BERSATU yang dikirim oleh JC.
Nickname saya waktu itu adalah @tootyee. Ini nickname paling saya gemari sampai-sampai sepeda motor pertama saya ditempeli stiker nama ini, dan sepeda motor itu kemudian menjadi kejaran polisi karena suara knalpotnya bikin polusi kuping orang sekota. Yang jelas, nickname @tootyee pernah di-ban sama operator galak channel Indonesia-nya Undernet, nickname @hiho, gara-gara dianggap tukang bikin onar. Sebulan saya tidak bisa masuk ke Undernet. Galaunya sudah sampai pindah galaksi ck ck ck. Nickname saya berubah menjadi @tuteh setelah @naninu tanpa sengaja menulis: EH ADA TUTE.
Sejak Yahoo! merilis Yahoo!Messenger, mIRC mulai tergeser dari keseharian saya. Begitu kenal blog, 90% otak saya melupakan mIRC. Ada banyak mainan baru menyerbu kehidupan saya. Blog, Camfrog, Skype, Plurk, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Pada mainan baru itu, saya tidak sepenuhnya kehilangan teman-teman Undernet, toh kami pada akhirnya sama-sama menggunakan mainan baru ini. Itulah sebabnya sampai sekarang pun kami masih keep in touch. Semakin ke sini aplikasi layanan chatting juga banyak dan lebih mudah seperti BBM, WhatsApp, Line, WeChat, Telegram, dan lain sebagainya. Meski demikian adanya, jika sekarang ada yang menyentil kata mIRC, semua kenangan saya selama menggunakan layanan itu akan naik ke permukaan. Setidaknya, dari sebuah kota kecil di Pulau Flores, saya mengenal dunia ini, mengenal karakter berbeda dari teman-teman chatting, dan tentu saja dari mIRC untuk pertama kalinya saya bisa menunduh sebuah lagu berjudul Harus Sampai Di Sini dari Kia AFI. Lagu yang saya banggakan ke semua orang karena berhasil diunduh dari mRIC dengan penuh perjuangan dalam kelelahan koneksi dial up.
Jaman sekarang sih semuanya serba mudah. Perjuangan saya dulu agar bisa terhubung ke internet menggunakan dial up, menunggu suara modem yang ributnya minta ampun berhenti dan ikon dua komputer terhubung, sungguh luar biasa. Kecepatan jari sangat dibutuhkan supaya tidak rugi karena satu jam penggunaan internet, kocek yang harus dikeluarkan sebesar Rp 12.000 hahaha. Mama eee pung mahal lai! Tapi sepadan lah ya. Sekarang apa-apa super kilat. Teknologi membuat hidup umat manusia menjadi lebih mudah.
Apakah kalian juga punya pengalaman dengan mIRC? Bagi-bagi cerita yuk di sini.
Cheers.
Cheers.
Horeeee namaku disebut.. Aku punya utang ke ende kl kamu married.. Hehehe.. Cepetan toh.. Keburu tua sayanya ntar..
BalasHapusHuahahah jelas harus ada lah, Mam. IRC, ym, blog, semuanya, harus ada nama Mami, it's all because of you *tsah* hihihiihi. Insha Allah, Mam :D
HapusAku nggakpernah pakai mIRC....
BalasHapusBelum bisa internetan waktu itu, hanya kenal YM! Ahahahahaha
Makjang, Kak Tuteh rajin sekali menulis di blog
Yahahahhaha Y!M :D
HapusRajin nulis karena sudah lama enggak nulis nih ...
!seen sway ...:o)
BalasHapusHa ha ha ha :D
Hapus!seen itu buat nyari nickname teman yaaaaa... lupa lupa ingat saya ini.
asl pls! nickname fresh_tea ��
BalasHapushahahaha...dah lama bgt ya era mIRC. emang kaya tebak2 buah manggis, gw aja dikira lakik tiap kali masuk channel mana pun. bnyk yg udah lose contact, tp ada bbrp yg msh keep contact di fb. termasuk kite ya tuuuttt ������
eh ketemu juga temen irc@undernet ... kk vi3 & tuteh apa kah nih
BalasHapus