The Pirates!
Review?
Tidak.
Setahu saya review dilakukan oleh para reviewer atas sesuatu yang masih baru, hangat, alias sedang hot-hotnya di jagad ini. Lha film ini dirilis tahun 2014 ... jadi kalau dibilang review sih ... sudah pasti saya menggeleng. Lagipula karena ceritanya terdiri dari beberapa puzzle, saya sendiri juga bingung harus mulai dari mana *lirik Om Bisot*. Dan saya sendiri sebenarnya bukan penikmat film atau drama dari Korea sehingga ketika ada yang menyebut; pemeran ini pernah main di drama itu ... saya hanya bisa angguk-angguk tanda tidak paham. Hehe.
Mumpung weekend, yuk cerita-cerita soal film ini.
Judulnya: The Pirates.
Ini film Korea dengan pelakon hebat dan ngetop dari negara tersebut. Dari sejumlah artikel yang saya baca di internet, menyebutkan demikian. Dalam pandangan saya, The Pirates merupakan gabungan dari film Pirates of Carribean, In The Heart of The Sea, dan The Admiral: Roaring Currents. Ada laut, ada kapal bertenaga manusia, ada layar, ada ikan paus, ada bajak laut, ada bandit pula. Jika aura dalam In The Heart of The Sea dan The Admiral: Roaring Currents lebih serius, maka The Pirates mirip-mirip Pirates of Carribean yang mengetengahkan tokoh konyol-kocak baik itu tokoh utama maupun tokoh pembantu.
Kisah ini dimulai dengan pertengkaran di dalam kelompok bajak laut dimana Yeo Wol (bos kecil diperankan oleh Song Hye Jin) tidak terima perlakuan So Ma (bos besar diperankan oleh Lee Geung-young) terhadap para anak buah. Bos besar ini rela menjadikan anak buahnya tumbal (maksudnya dijadikan kambing hitam ke pihak kerajaan - Dinasti Joseon) alias mengkhianati kesetiaan anak buahnya. Di dalam alur yang ini, Chul Boong (diperankan oleh Yu Hae Jin) yang adalah anggota kelompok bajak laut tersebut mengetahui maksud So Ma, lantas melarikan diri. Yaelah, Chul Boong juga mending pergi deh dari laut, lha wong dia mabok laut begitu *ngikik*. Makanya saya pernah menulis: apa jadinya jika seorang bajak laut justru mabok laut?
Sementara itu, di lain tempat, kapal laut yang membawa stempel kerajaan ditabrak ikan paus raksasa dan stempel kerajaan tersebut dengan bangga ditelan oleh ikan paus. Horeeee ikan pausnya jadi Kerajaan Ikan Paus! Hehehe. Kerena kuatir raja akan marah dan menjadi gunjingan masyarakat *nista sekali stempel kerajaan ditelan ikan paus* maka antek-antek kerajaan menyusun strategi, melapor kepada raja, bahwa kapal kerajaan tersebut diserang oleh penjahat dimana yang menjadi kambing hitamnya adalah para bajak laut dan bandit gunung. Namun, di sisi lain antek-antek ini membebaskan salah seorang tahanan paling berbahaya dan menjalankan aksi berburu ikan paus demi memperoleh kembali stempel kerajaan tersebut. It's a wow kan? Inilah yang membuat saya sejak sebulanan lalu tidak jadi mengulas film ini karena banyak puzzle :D
Lantas, bagaimana dengan Chul Boong yang melarikan diri itu? Dia pergi ke gunung untuk menjadi anggota bandit gunung yang diketuai oleh Jang Sa-Jung (diperankan oleh Kim Nam Gil). Nah ... adegan demi adegan konyol, kocak, tolol, mulai sering bermain di sini. Bagaimana Jang Sa-Jung selalu gagal setiap kali menjalankan aksinya, bagaimana kemudian berita pencarian stempel kerajaan ini kemudian dilakukan oleh pihak antek-antek kerajaan, para bajak laut, dan para bandit, bagaimana cinta mengalir di antara mereka *tsah*, dan bagaimana kemudian So Ma dan si antek-antek kerajaan hancur bersama kapal mereka yang meledak. Ah, ada lagi yang lucu ... bagaimana seorang ketua bandit gunung mengatakan ikan paus itu keciiiiillll bahkan anak buahnya hendak menangkap ikan paus menggunakan jaring. Masya Allah :p
Oke, karena saya tidak mau ngakak sendirian, maka saya menyarankan kepada siapapun yang belum nonton untuk menontonnya. Mumpung weekend ini.
Bagaimana mau menjelaskan ikan paus kepada orang gunung yang gak pernah ke laut? :D seru teh, thanks for share
BalasHapusItu dia sampai stress saking gak ngertinya lara bandit bahwa ikan paus itu guedeeeee pisan! Haha. Sama sama Om :D
BalasHapus