Benih Skripsi

Ada cuplikan screenshoot ini diambil dari web/blog mana hahaha.

Memasuki semester VI sama dengan bersiap-siap memasuki tahap akhir dunia kuliah. I mean, semester VII sudah KKN dan siapkan proposal judul skripsi, semester VIII sudah harus menggelar Peradilan Semu dan menyusun skripsi. Insha Allah usai semester VIII bisa mengikuti ujian skripsi dan diwisuda jikalau segala prosesnya berjalan mulus sesuai harapan. Kalau tidak ... yah ... menunggu hingga periode wisuda berikutnya, berikutnya, dan berikutnya. Semoga tidak perlu terlalu lama menunggu deh supaya cepat merit #eh.

Beberapa kali ngobrol bersama teman-teman sejiwa pidana (maksudnya kami tidak mengambil perdata atau bisnis, getoh :p) rata-rata teman-teman akan menawarkan judul proposal skripsi yang itu-itu juga. Diantaranya: masalah pembunuhan yang terjadi atas kejadian perebutan hak menguasai tanah, kelalulintasan, hingga kasus-kasus pidana lainnya yang pernah terjadi di Indonesia. Saya sendiri sempat muluk-muluk ingin menulis skripsi tentang kecelakaan pesawat, tapi penelitiannya susah juga, atau sedikitnya saya juga kudu kenal sama beberapa orang yang menangani dan menyelesaikan kecelakaan pesawat yang terjadi di Indonesia (dan dunia pada umumnya). Oke, itu memang rumit bin njelimet.

Setelah saya membaca banyak referensi, dan melihat betapa minimnya skripsi (oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Flores) yang membahas permasalahan ini, saya pikir-pikir menawarkan skripsi (dimulai dari proposal) dari keluarga internet, sepertinya boleh juga. Internet, kebebasan berekspresi, UU ITE, cybercrime, dan lain-lainnya. Tetapi macamnya saya akan mengambil pengkhususan pada bentroknya beberapa pasal di dalam UU ITE dengan UUD 1945 tentang KEBEBASAN BEREKSPRESI. Yang perlu saya teliti lagi sekarang adalah tentang revisi UU ITE ini sendiri.

*garuk-garuk kepala*

Ya sudah, dicoba dulu ...

Wassalam.