Mr. Holmes!
Semalam nonton Mr. Holmes. Sebelumnya, ketika mendengar nama Sir Ian McKellen alias si Gandalf berperan sebagai Holmes tua yang berusia 93 tahun, isi kepala saya berdenging-denging, bertanya, seperti apa sih Ian memerankan detektif kesohor itu? Meskipun hanya seorang tokoh fiksi namun Sherlock Holmes telah mengguncang semesta kita. Hihi. Film yang dirilis di British Juni 2015 ini akhirnya tiba di tangan saya *tsah*.
Adegan pertama, ketika Holmes tua berada di dalam kereta api, saya membayangkan Robert Downey Jr. jika telah berusia 93 tahun. Apakah masih se-kharismatik sekarang? Xixixi. Dan saya terkejut. Aaaaak Ian McKellen sih. Dia sendiri adalah legenda di atas legenda si Sherlock Holmes. Ya, ketika Anda melihat Ian McKellen pada awal film Mr. Holmes, Anda pasti menganggukkan kepala dan berkata, "tidak ada aktor lain yang bisa memerankan Mr. Holmes tua seperti Ian melakukannya. Jiwanya seakan melengket!"
Mr. Holmes adalah sebuah film yang disutradarai oleh Bill Condon (Siapa sih dia? Baru dengar *plaaak*) berdasarkan novel karya Mitch Cullin berjudul "A Slight Trick of the Mind" (tahun 2005) yang disertai tokoh Sherlock Holmes. Menonton Holmes membuat kuping kita menjadi ting-ting-la-la karena dialeknya so so so so British! Seperti sedang menonton Harry Potter gituuu. Hehe.
Ada beberapa catatan utama dari film ini:
(1). Kisah flashback. Karena waktu flashback-nya bukan rentang waktu yang jauh, bisa jadi Anda bingung antara Holmes yang berusia 60/70 tahun dengan Holmes yang berusia 93 tahun. Meskipun ya iya, jelas ada bedanya.
(2). Holmes mencoba mengingat kembali kasus terakhir yang ditanganinya sementara kemampuannya untuk mengingat telah menurun. Dia ingin tahu pasti apakah kasus terakhirnya yang ditulis oleh dokter Watson itu sama dengan kebenarannya. Dia (agak) merasa sahabat baiknya itu telah keluar dari koridor utama kisah itu sendiri.
(3). Dalam pencarian obat untuk kepikunannya ke Jepang, Holmes justru dihadapkan pada satu lagi kisah lama tentang keluarga Umezaki. Sayangnya, Holmes (waktu berada di Jepang) lupa bahwa pernah memberi saran pada seorang Jepang ... tapi hebatnya Holmes tahu (lewat insting detektifnya) bahwa si Umezaki memang hanya berbohong (soal gelar dokternya) demi menarik Holmes datang ke Jepang.
(4). Roger, diperankan oleh Milo Parker, adalah salah seorang yang membantu Holmes mengingat atau meraih kembali memorinya yang melayang lepas *tsah bahasa gueee*. Dan Milo Parker ini luar biasa aktingnya. Saya sampai ternganga melihat anak kecil bisa memerankan seorang Roger (yaaa juga tokoh anak kecil sih) dengan mimik dan bahasa tubuh yang luar biasa profesional. Iya saya tahu bahasa saya akhir-akhir ini jarang dipahami tapi yang jelas itu lah maksud saya!
Banyak rahasia di dalam Mr. Holmes yang satu per satu terungkap, perlahan, memberi efek 'menunggu' kepada penonton. Kita harus sabar. Kita harus berpikir. Kita harus mencerna.
Jadi, saran saya, kalau ingin menonton film ini (orang lain udah pada nonton kaleeee Tuteh) kalian harus benar-benar memerhatikannya. Karena moral of the story-nya super banyak, saya cuma mau kasih tahu bahwa ...
LEBAH DAN TAWON itu BEDA!
*pesan Holmes, hakhakhak*
Wassalam.
Saya belum nonton kok :)
BalasHapusAyo om, nonton :D keren keren deh filmnya! :D
Hapus93 tahun sudah banyak ingatan yg terlupakan pastinyalaah ya, Kak.
BalasHapusBtw, bedanya apa, dong? Aku blm nnton dan ngga tahu di rental sini ada apa ngga. Hahaha
Oh iya hahaha... ada bedanya antara kisah dr Watson dan ingatan Holmes ... yaitu bagaimana si perempuan itu terbunuh *jieee jawaban gue* wkwkwkwkw
Hapus