Awalnya saya ingin
menamainya Industri Tidak Masuk Akal
tapi kemudian saya memilih menamainya Industri
Airmata. Ya, dunia sinetron di Indonesia adalah Industri Airmata. Semakin
banyak airmata pada sinetron yang bersangkutan, semakin banyak penonton,
semakin banyak iklan menjeda, bahkan lebih banyak iklan ketimbang sinetronnya
sendiri. Inilah Industri Airmata, industri yang tidak saja menyebabkan penonton
menangis tersedu-sedu tapi juga rela melempari teve yang mahal itu dengan
bantal atau sandal. Kasihan juga penonton sinetron karena rela darahnya mendidih hanya karena
kisah sinetron yang mbuletisasi dan
tidak masuk akal.
WHY?
Mengapa stasiun televisi Indonesia gemar menayangkan sinetron
bertema abmoral? Contoh besarnya : jalan
cerita sebuah sinetron di mana ibu dan anak diperkosa oleh laki-laki yang sama,
perebutan kekuasaan dan harta warisan lewat kekerasan bahkan berakhir tragis,
kisah cinta yang terus dihalang-halangi hanya karena si laki-laki sangat kaya
dan si perempuan begitu miskin hingga sepasang kekasih ini memiliki anak di
luar nikah. Kemudian penonton pun
menangis tersedu-sedu di balik bantal mengingat betapa mengerikannya kehidupan
sepasang kekasih tersebut. Sebagian lagi mengumpat, memaki-maki, sesekali
mendengus kesal.
WHY?
Kenapa harus ada sinetron yang seperti itu di Indonesia?
Bukankah masih banyak tema lain yang bisa diangkat ke layar kaca? Misalnya
menambah sinetron tema keagamaan (yang jujur, masih didominasi oleh tema-tema
Agama Islam), tema petualangan, tema masak-memasak, tema dunia kesehatan, tema
detektif atau kepolisian, tema pendidikan, dan lain-lain. Saya pikir sinetron
yang berkisah tentang penemuan-penemuan para penemu dunia juga layak dijadikan
tema sinetron. Bukankah tema-tema yang saya tulis di atas jauh lebih baik
ketimbang tema abmoral : cinta
segitiga, si suami selingkuh sama sahabat baik istrinya.
Yang paling saya benci adalah sinetron remaja yang
mengisahkan tentang anak sekolah berpakaian aneh : rok di atas lutut, make up tebal, lengan baju digulung,
kemudian anak sekolah ini sehari-harinya tidak membicarakan PR atau persiapan
ujian melainkan bagaimana caranya mencelakai Alissa (nama contoh) karena si
Alisa berani-beraninya pacaran sama Robi (cowok tenar di sekolah) yang menjadi
incaran Meliana (cewek tenar di sekolah yang suka menindas). Bukankah lebih
baik jika ceritanya adalah tentang Meliana yang jatuh cinta pada Robi lantas
menuangkan perasaannya dalam blog puisi? Dan kemudian Meliana sukses membuat
buku kumpulan puisi. Yeah, I wish.
Sadarkah mereka sinetron anak sekolah yang seperti itu bisa diplagiat
mentah-mentah oleh penonton remaja? Di Ende pernah terjadi penindasan, mirip
dengan di sinetron! Waktu mendengar itu betapa terkejutnya saya. Seorang cewek
SMA meminta bantuan teman cowoknya untuk memukuli cowok lain. Oulelaaa … itu
terjadi di kota sekecil Ende. Hahaha. Untung bukan pada jaman saya SMA. Pada jaman
saya SMP dan SMA, saya tidak peduli pada kakak kelas yang suka menindas
sehingga saya sendiri pun tidak pernah menindas. Yaoloh, ngapain coba menindas?
Kita punya hak yang sama di sekolah karena sama-sama bayar SPP hihihi.
Saya rasa penonton televisi di Indonesia menggilai sinetron
airmata itu karena tidak ada pilihan. Ke stasiun televisi A, sinetron yang
sudah sampai sekuel ke 10. Ke stasiun televisi B, eeeeh tayangan membosankan
itu yang bisa empat jam bertahan di layar kaca. Ke stasiun televisi C, masih
presenter yang sama dengan gaya yang sama. Ada satu dua stasiun dengan program
bervariasi tetapi program-program menarik mereka itu justru tayang saat
orang-orang sedang sangat sibuk di kantor atau sedang tidur siang. Padahal
tayangan petualangan dan pengetahuan kan bagus juga ditayangkan pada malam
hari. Sayang ya … stasiun televisi juga terbentur pada donatur (iklan) dan
keinginan pasar. Penonton televisi Indonesia tidak punya pilihan. Bertahan
dengan stasiun televisi Indonesia, saya menonton KompasTV, AlifTV, dan sesekali
Trans7. Ada banyak bakat, informasi, petualangan, di tiga stasiun televisi itu.
Bila tidak ingin menonton sinetron, maka cari lah stasiun
televisi luar negeri. Saya, terpaksa, melakukannya.
Apa yang saya dapat dengan menonton stasiun televisi luar
negeri? Puas. Terutama : minim iklan. Bahkan saya lupa kapan iklannya
ditayangkan karena mereka mengutamakan tayangan itu sendiri, bukan iklannya. National
Geographic Adventure merupakan salah satu stasiun televisi yang memperkaya
pengetahuan, termasuk National Geographic dan National Geographic Wild. Mau cari
serial (alih-alih sinetron)? Cari saja AXN, FX, Fox, Fox Crime. Tema serialnya
keren, penyelesaian kasus yang TOP, teknologi, dan TO THE POINT alias tidak mbuletisasi.
Cari film? Meluncur saja ke Fox Movies Premiere atau HBO. Meski film-nya
diulang-ulang tapi lumayan lah buat hiburan. Sekalian terhibur, tidak nanggung.
Bukan berarti saya tidak suka sama stasiun televisi Indonesia
melainkan sebagai penonton saya berhak memilih bukan? Dan saya memilih untuk
tidak menonton sinetron alay, hasil
dari Industri Airmata di Indonesia. Sinetron yang di Indonesia bisa 20 episode,
bila diproduksi di luar negeri bisa jadi hanya 8 episode saja, karena
mengesampingkan improvisasi yang tidak perlu dan tidak mbuletisasi.
Anda yang berhak memilih. Mau menonton sinetron airmata dari
Industri Airmata atau mau menonton tayangan edukatif.
Ya, karena plot sinetron itu tidak masuk akal sehat dan tidak cerdas. Bagaimana kita mau mencerdaskan bangsa? Bukankah televisi merupakan salah satu media mencerdaskan anak bangsa? Ke mana program Cerdas Cermat? Ke mana? Entah ....
Wassalam.
Untung saya tidak terlalu suka nonton sinetron, jadi tidak terlalu banyak deh "air mata" keluar... hehehe Salam Kenal
BalasHapusgak selamanya acara luar itu bagus sih. pernah nonton sinetron india, thai, malaysia, atau filipina? sama lebaynya dengan indonesia. bahkan di amrik pun ada yg kayak kita meski sinematografinya jauh lebih bagus.
BalasHapusselama masih ada mimpi tentang kekayaan dan hidup mewah, selama itu pula sinetron akan banyak peminat. rating jadi dewa.
Itu yang dulu disebut SETANTRON, singitron hahahaha :d
BalasHapusaku mah ogah banget nonton sinteron... wakakakaka
BalasHapusTV-ku lebih banyak tidurnya daripada bangunnya. Diriku malah kadang lebih seneng lihat iklan daripada acaranya. Sayang ga punya tv luar. Lebih sering ndengerin radio daripada tv. :)
BalasHapusmaksih buat bagi2 tip-trik nya.. untuk nonton sinetron :) dirumah paling sering dibuka kompasTV bolakbalik dengan Trans7, ama MetroTV & NetTV lebih nyaman.. nontonya dari pada yg lain :)
BalasHapus