Selimut Hati

Kata Dewa;
Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta
Untuk menjadi apa yang kau impikan
Tapi ku tak bisa, menjadi dirinya..... :)

Halah :p aku lho, gak bisa menjadi apa pun yang dia impikan apalagi yang dia minta. Berhenti ngerokok? Kiamat! And mongken selamanya akan jadi begitu. But never mind, sante ajah, ma'e demo kalee heuehuew.

Jadi inget banyak percakapanku ama Sisi. Fyi aja, Sisi itu temenku yang paling 'moses' sedunia. And being her friend adalah malapetaka terindah yang pernah kualami *kalem*

"Dia bilang, kalo saja aku berhenti ngerokok, udah dia lamar aku!!"
Kening Sisi berkerut, "Trus menurutmu gimana?"
"Hayah! Paraaahhhh..."

TOZZ di udara.

Hari Minggu, Sisi dan temennya yang dari Darwin -Mr. Mike- mengajakku dinner di sebuah resto Padang di kota Ende. Mike membawa 'jin tonik' (dibawanya dari Darwin) yang membuat kita berdua teler berat hihihi.

"Ini enak lho," promosi Mike. Aku manggut2, mengira2 seperti apa rasanya. Emang enak, gak kayak minuman beralkohol lainnya (mansion or beer) apalagi 'moke' si tuak keras ituh. Tapi efeknya bekerja perlahan. Awalnya Sisi mulai memerah wajahnya, kayak kepiting rebus sedangkan aku masih fine2 saja. 4 gelas jintonik masuk ke lambung & aku masih belum apa2 sedangkan Sisi udah mulai menampakkan gejala sakit jiwa... ntar lagi pasti rabies-an dia hihihi.

Aku pamit duluan.. meninggalkan Sisi dan Mike yang mengobrol dengan kubu Sisi yang nyaris tak berdaya *melet*
Aku pamit soalnya harus siaran :) dan efek yang terjadi padaku seperti ulat bulu, yang jalannya lambat tapi tersengat :P
Siaranku sudah kacau, tidak konsentrasi dan sesekali hidungku mencium mik. Hayah :P

Banyak kejadian gila lainnya yang aku alami bersama Sisi. Kata MT, kita tuh kayak sodara kembar siam tapi lahir dari rahim berbeda.

"Cabut yuk, bete gue!"
"Mo kemana Teh?"
"Mana aja deh... siang bolong begini, menurutmu?"
"Cari gigoloooo!!"

TOZZ di udara ;))

Orang yang mendengar percakapan kami, BISA GILA sendiri. Sudah pasti mereka gak ngerti (english, Indo & Ende :P) plus bahasa2 'moses' yang kita sendiri ngerti maksudnya apah.

"Lo ma dia, gimana? Dia masih moses?"
"Yu no laah. Jadi orang lain demi sepotong cinta? Cuih!"
"Makanya, cari cewek! Jangan cowok mulu.. rugi."
"Heh? Bukannya lo itu pasangan gue?"
"Iya ya.. hihihihi.. I love you huhuhu.."

TOZZ lagi :D

Sahabat itu seperti permata.
Aku gak peduli bila gak punya permata, secaranya aku orang miskin (makan nasi ma ikan mulu :P). Tapi aku bakal kepanasan bila gak punya sahabat, apalagi sahabat yang seperti Sisi. Tepat banget kalau Tuhan menjodohkan kami sebagai sahabat sejati. Satu otak (kotor), satu kelakuan (cuek), satu ide (jahil always), satu dosa (kualat ma ortu), satu style (jins + kaos) & satu janji (gak bakal nyembah cowok... kalo terpaksa sih boleh lah) huahahah.

Mama tua vs Me & Sisi
"Kalian ini apa tidak bosan pake baju yang itu-itu saja?"
"Emang kenapa, ma?" tanya Sisi dan aku bebarengan, merasa hak kami dalam berpakaian mulai diusik.
"Tuh baju di lemari kan banyak, masa yang dipake cuma itu-itu saja? Gimana cowok bisa ngelirik???" sentil mamatua.
"Ah itu kok dipikir? Yang harus dipikir adalah, cuma cowok bego aja yang gak ngelirik kita... tul gak Sis?"
"Betul mama," Sisi manggil mama dengan 'mama' too, "Kita ini tipe cewek yang gak bakal nyusahin pacar... punya kerja, punya gaji, gak nuntut and always happy, ngetop lagi... cowok bego lah yang gak demen ma kitah." sahut Sisi BANGGAH.

Aiyah!! That's us :D and mamatua cuma bisa geleng2 kepala sambil pilin tasbih.
"AWAS DISABET AMA TASBIHHHH!!" jerit aku dan Sisi bareng.

Inti dari entry ini adalah : aku tetap menjadi diriku meskipun semalam aku mendengar gossip tentang dia, yang tak mau pindah kerja ke kota lain karena dah cinta ma Ende.. ma T (akuuuuu hehehe :P). Aku gak mau ngerubah diriku menjadi orang lain (kecuali melewati proses cinta.. ciee), meskipun semalam aku dengar bahwa "Mau gak mau Teh, 6 Juni lo merit ma dia."

BAH!! Dah ah.. pamid duluw..

Wassalam.